JAYAPURA- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua memberikan bantuan dana Rp5 milliar dan logistik untuk korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura. Selain itu, Pemprov juga mengalokasikan anggaran untuk santunan korban meninggal dunia.
Gubernur Papua, Lukas Enembe,S.IP,MH, saat memberikan keterangan pers, Rabu (20/3/2019) mengharapkan bantuan tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran.“Kita harapkan dana bantuan itu dipakai sesuai dengan tujuan dan sasaran. Dalam waktu dekat bantuan itu akan diserahkan,”ungkap Gubernur.
Sedangkan pemberian santunan kepada ahli waris korban bencana banjir bandang, Sentani Kabupaten Jayapura, menurut Kepala Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Papua Dr.Ribka Haluk,S.Sos,MM, masing-masing ahli korban meninggal dunia akan menerima santunan Rp15 juta. Santunan ini akan disalurkan melalui rekening di bank daerah (Bank Papua). “Santunan diberikan kepada ahli waris korban yang meninggal,”jelas Ribka Haluk.
Dia menjelaskan bahwa mekanisme penyaluran santunan dari Pemprov Papua itu dengan pengajuan permohonan disertai identitas yakni Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku. Pengajuan dikirim atau diserahkan ke Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua dan selanjutnya diverifikasi serta divalidasi petugas.
Sementara untuk ahli waris yang belum memiliki atau kehilangan dokumen identitas KK dan KTP dapat mengurus surat kehilangan terlebih dahulu di pihak berwajib (kepolisian) untuk diajukan pengurusan yang baru. “Kami dari dinas sosial siap membantu memmudahkan pengurusanan santunan. Kami akan bekerja 24 jam di kantor bupati Kabupaten Jayapura,”tandas perempuan asli Papua itu.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan hingga Rabu (20/3/2019), tercatat 104 orang meninggal dunia, dimana 97 orang korban di Kabupaten Jayapura dan 7 orang korban di Kota Jayapura. Terdapat 40 korban meninggal dunia yang belum diidentitikasi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya menyebutkan korban hilang dan belum ditemukan sebanyak 79 orang. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian sesuai dengan laporan masyarakat yang menyatakan anggota keluarganya belum ditemukan. Sebabanyak 160 orang luka-luka dimana 85 orang luka berat dan 75 orang luka ringan. Pengungsi terus bertambah. Tercatat 9.691 orang mengungsi yang tersebar di 18 titik pengungsi.
Pendataan kerusakan bangunan akibat bencana juga terus dilakukan. Tercatat 375 rumah rusak berat, 5 unit ibadah rusak berat, 8 sekolah rusak berat, 104 unit ruko rusak berat, 4 jembatan rusak berat, 4 ruas jalan rusak berat dan kerusakan bangunan lainnya.
Editor: HANS BISAY
Komentar