JAKARTA- Pemerintah dan Masyarakat Papua mengapresiasi dan menyambut baik alokasi 10 persen saham PT Freeport Indonesia (FI) hasil divestasi untuk rakyat Papua. “ Ini belum pernah terjadi sebelumnya baik dalam Kontrak Karya I atau II. Ini pula mencerminkan konsistensi kepedulian Pemerintah Jokowi-JK terhadap rakyat Papua,” ujar Gubernur Papua Lukas Enembe bersama anggota DPR Tony Wardoyo di Press Room DPR, Senin (9/10/2017).
Menurut Tony, pertemuan lanjutan Menteri ESDM dengan Gubernur Papua beserta staf dilakukan pada Sabtu (7/10) di Jakarta, dalam rangka menyatukan sikap bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemprov Papua yang sepakat 10 persen untuk Papua. Dari prosentase tersebut nantinya secara proporsional akan dialokasikan untuk Pemprov, Kabupaten dan masyarakat Papua.“Untuk masyarakat Papua sudah satu kata, dan satu sikap dengan pemerintah pusat,” tandas Tony seperti dikutip laman resmi DPR RI.
Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH pada kesempata itu mengingatkan kepada pihak-pihak maupun kelompok-kelompok tertentu agar Stop Manuver Saham (SMS) Freeport. Karena pengurusan saham Freeport untuk rakyat Papua merupakan domainnya Pemerintah Provinsi Papua, kabupaten sekitar freeport dan masyarakat adat. “Semua satu pintu yakni melalui kami di Pemprov Papua dan sejumlah kabupaten di sekitar serta masyarakat adat,”tegas Gubernur saat jumpa pers.
Baik Tony Wardoyo maupun Gubernur Papua berharap semua divestasi saham ini jatuh kepada orang yang benar. “Tidak boleh kelompok, orang tertentu atau pejabat tertentu. Jatuh kepada Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah, tidak ada lagi kelompok atau golongan tertentu yang bermanuver mendapatkan saham tersebut,” tegasnya.
Menurut Gubernur Enembe, pihaknya akan membuat MoU sendiri dengan Bupati di sekitarnya dan masyarakat adat sebagai tindak lanjut alokasi saham PT FI sebesar 10 persen tersebut. “ Atas nama masyarakat Papua saya menyampaikan terima kasih kepada Pak Tony dan teman-teman Komisi VII DPR dengan mitra kerja membahas PT FI,” katanya.
Yang masih ironis, menurut Lukas, tambang PT Freeport berlokasi di Timika tapi rakyat Papua termiskin ada di Timika. “ Ini luar biasa, berdasar data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten termiskin Papua adalah Timika. Dengan alokasi saham itu diharapkan kesejahteraan masyarakat Papua khususnya Timika kian meningkat,” ia menambahkan.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Inasius Jonan menghitung perkiraan nilai 51 persen saham PT Freeport Indonesia US$ 4 miliar atau sekitar Rp 54 triliun (kurs Rp 13.500 per dolar AS). Perhitungan tersebut didasarkan pada nilai kapitalisasi pasar Freeport McMoran dan kontribusi keuntungan Freeport Indonesia terhadap induk usahanya tersebut. “Kalau lihat fair market price, nilai kapitalisasi pasar Freeport McMoran di New York Stock Exchange senilai US$ 20,74 miliar di penutupan perdagangan hari kemarin,” kata Jonan saat Rapat Kerja dengan Komisi VII di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Menurut Jonan, nilai kapitalisasi pasar induk usaha Freeport Indonesia tersebut melambung tinggi dibanding realisasi sebesar US$ 7 miliar pada Januari 2016.Sementara itu, Jonan lebih jauh mengatakan, kontribusi keuntungan Freeport Indonesia dalam 5-10 tahun terakhir sekitar 40 persen. Dengan asumsi tersebut, maka nilai 100 persen saham Freeport Indonesia diperkirakan sebesar US$ 8 miliar atau sekitar Rp 108 triliun. “Jadi kalau 51 persen berarti US$ 4 miliar. Tentunya mayoritas pasti akan minta premium. Semua kepemilikan mayoritas pasti minta premium. Nanti dihitung nego premiumnya mau berapa,” tutur mantan Menteri Perhubungan itu.
Editor: HANS BISAY
Komentar