JAYAPURA | PAPUA TIMES- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis info gempa hari ini, terjadi di Pulau Numfor Kabupaten Biak, Papua Sabtu 9 November 2024.
Gempa 4.9 Magnitudo di Pulau Numfor ini berpusat di 44 Km barat laut Pulau Numfor, dan di kedalaman 10 km. Gempa turut dirasakan masyarakat di Manokwari dan Ransiki.
BMKG merilis awal November sejumlah daerah di Tanah Papua diguncang gempa tektonik. Pada Rabu 06 November 2024 pukul 16.14.53 WIB wilayah Kaureh, Jayapura diguncang gempa tektonik magnitudo M4,9.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,33° LS ; 140,06° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Kaureh, Jayapura, Papua pada kedalaman 113 km.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si dalam keterangan resminya menginformasikan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi akibat adanya deformasi kerak bumi di kedalaman menengah. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik ( oblique-thrust ).
“Berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Jayapura dengan skala intensitas II – III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,”jelas Daryono.
Gempabumi Susulanm hingga pukul 16.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ).
Sebelumnya, BMKG juga merilis wilayah Bonggo, Kabupaten Sarmi, Papua diguncang gempa tektonik dengan magnitudo M4,8, pada hari Jumat 01 November 2024 pukul 15.48.10 WIB. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,65° LS ; 139,47° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 Km arah Utara Bonggo, Sarmi, Papua pada kedalaman 26 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar ( strike-slip ),”ungkap Daryono.
Berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Bonggo, Sarmi dengan skala intensitas III – IV MMI, daerah Pantai Timur, Sarmi dengan skala intensitas IV MMI dan daerah Unurum Guay, Jayapura dengan skala intensitas III – IV MMI.
Gempa sebelumnya melanda Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Jumat 25 Oktober 2024. Gempa terjadi sekitar pukul 00.22 WIB. Pusat gempa berada di laut pada kedalaman 10 kilometer dengan koordinat 2.29 LS, 134.27 BT atau berjarak 55 kilometer dari arah barat laut Kabupaten Teluk Wondama.
Gempa ini dirasakan beberapa saat di sejumlah wilayah dengan skala intensitas II-III Teluk Wondama. Analisa sementara BMKG gempa tersebut dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Editor | TIM REDAKSI | PAPUA GROUP
Komentar