JAYAPURA | PAPUA TIMES- Helikopter Jenis IWN, MD.500 ER PK, milik PT. Intan Angkasa Air Service., dengan pilot Mr. Glen Malcolm Conning, membawa 6 penumpang yaitu 4 orang dewasa (Nakes) dan 1 bayi serta 1 Anak terbang dari bandara Mosez Kilangin Timika menuju Distrik Alama, Kabupaten Mimika. Setelah tiba di Distrik Alama, mereka dicegat oleh sekelompok orang (KKB) menggunakan senjata api, kemudian pilot langsung dibunuh.
“Perlu ditegaskan bahwa KKB adalah pelaku kejahatan, maka sifat kriminal akan selalu melekat pada dirinya. Berita tentang rencana pembebasan sandera pilot Philip yang mereka katakan akan dilepas, itu hanya propaganda belaka. Nyatanya hari ini terjadi lagi kan? Pilot asing dibunuh oleh KKB di Distrik Alama, Kabupaten Mimika,”ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H.
“Telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh KKB terhadap Mr. Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot Helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service. Kejadian tersebut terjadi saat helicopter tiba di Distrik Alama Kabupaten Mimika dengan membawa 6 penumpang yaitu 4 orang dewasa (Nakes) dan 1 bayi serta 1 Anak-anak dari Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama” tutur Brigjen Faizal Ramadhani.
Satgas Ops Damai Cartenz-2024 berhasil mengevakuasi 13 warga sipil menggunakan tiga helikopter Bell. Mereka tiba dengan selamat di landasan Aero Modeling Lanud Yohanis Kapiyau Mimika pada pukul 15.00 WIT.
Jubir KKB, Sebby Sambom, mengklaim bahwa pilot asal Selandia Baru tersebut adalah mata-mata yang memantau pertahanan KKB di Mimika.
Sebby Sambom juga menyatakan bahwa kematian pilot tersebut merupakan risiko yang harus ditanggung karena Distrik Alama adalah wilayah perang.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, menanggapi dengan tegas bahwa KKB melalui jubirnya tidak memiliki pengetahuan dasar tentang Hukum Humaniter.
Ia menyatakan bahwa KKB sering melakukan pembenaran atas kejahatan mereka, termasuk membunuh masyarakat sipil, warga pendatang, serta Orang Asli Papua (OAP) yang bekerja sebagai tenaga kesehatan, guru, tukang ojek, dan yang terakhir adalah pilot asal Selandia Baru tersebut.
“KKB kan selalu bikin propaganda untuk membuat dirinya menjadi benar, membuat alasan membunuh masyarakat sipil dengan alasan sebagai mata-mata pemerintah” jelas Bayu
Pada Senin, 5 Agustus 2024, sekitar pukul 10.00 WIT, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan penyanderaan dan pembunuhan terhadap pilot helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service, Mr. Glen Malcolm Conning, berkebangsaan Selandia Baru.
Satgas Ops Damai Cartenz-2024 bersama gabungan TNI-Polri dari Timika langsung bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan penyisiran. Setelah berhasil mengamankan lokasi, jenazah pilot Mr. Glen Malcolm Conning dievakuasi ke Timika menggunakan helikopter jenis Karacal milik Lanud Timika. Proses evakuasi dimulai pukul 10.00 dan selesai pada pukul 13.00 WIT. 13 orang yang dievakuasi terdiri dari 8 tenaga kesehatan, 2 guru, dan 3 anak-anak.
“Evakuasi dilakukan pada Selasa, 6 Agustus 2024, menggunakan tiga helikopter Bell yang tiba di landasan Aero Modeling Lanud Yohanis Kapiyau Mimika pada pukul 15.00 WIT.” Tutur Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani.
Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno menambahkan bahwa mereka juga akan menjadi saksi atas kekejaman KKB terhadap pembunuhan pilot Mr. Glen Malcolm Conning. “Ke-13 masyarakat yang berhasil dievakuasi dari Distrik Alama ini telah tiba dengan selamat di Mimika. Mereka juga akan membantu penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa tragis ini,” ujar Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno.
Tambahnya, Satgas Ops Damai Cartenz-2024 bersama TNI-Polri berkomitmen menjaga keamanan dan melindungi masyarakat dari ancaman KKB di wilayah Papua Tengah.
Komandan Lanud Yohanis Kapiyau Timika Letkol Pnb Kamto Adi Saputra, S.T., M.M.S., membantu proses evakuasi jenazah pilot PT Intan Angkasa Glen Malcolm Conning. Bertempat di Landasan Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua Tengah. Selasa (6/8/2024).
Evakuasi tersebut dilaksanakan oleh Tim Satgas Rajawali TNI dari Distrik Alama Kabupaten Mimika. Pasukan gabungan TNI berhasil untuk mengevakuasi pilot helikopter PK IWN milik PT Intan Angkasa Air Service Glen Malcolm Conning dari Distrik Alama menuju Timika untuk dibawa ke RSUD Mimika.
Panglima Komando Gabungan Operasi Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan III) Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon, menyampaikan, “Tiga helikopter diterbangkan ke Distrik Alama untuk evakuasi, dan telah kembali dengan selamat di Lanud Yohanis Kapiyau Timika. Selain itu ada enam penumpang yang selamat terdiri atas empat tenaga kesehatan dan dua balita,” ucap Pangkogabwilhan III.
“Misi ini bukanlah hal yang mudah, tetapi kami berusaha untuk membawa pulang korban dengan hormat. Hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia,” ujar Danlanud Yku.
Editor | PAPUA GROUP
Komentar