Ketua PKK Papua dan Papua Selatan Dilantik

JAKARTA | PAPUA TIMES- Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Tito Karnavian melantik Kerdina Ramses Limbong sebagai Penjabat (Pj.) Ketua TP PKK Provinsi Papua. Selain itu, Tri juga melantik Luly Rudy Sufahriadi sebagai Pj. Ketua TP PKK Provinsi Papua Selatan.

Pelantikan tersebut berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (5/8/2024). Dalam sambutannya, Tri berharap TP PKK mampu berperan aktif membantu mempercepat program pemerintah. Ia menjelaskan, sebagai mitra pemerintah, TP PKK memiliki 10 program pokok yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

“Sehingga kita menjadi mata dan telinga untuk pemerintah. Apa saja yang diperlukan untuk pembangunan, apa saja yang masih diperlukan oleh masyarakat, sehingga kita berfungsi juga untuk mempercepat kegiatan-kegiatan program tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia meminta TP PKK Provinsi Papua dan Papua Selatan untuk ikut menyukseskan program prioritas nasional, seperti menurunkan angka stunting, hingga membantu mengurangi tingkat kematian ibu hamil. Dalam kesempatan itu, Tri berharap TP PKK mampu lebih dekat dan bisa membantu masyarakat.

Tri berpesan, bila dalam kepengurusan di TP PKK Provinsi Papua dan Papua Selatan membutuhkan bantuan, TP PKK Pusat sangat terbuka untuk membantu. Ia juga mendorong TP PKK Pusat saling bekerja sama dalam menjalankan tugas-tugasnya.

“Sekali lagi saya mengucapkan selamat atas dilantiknya Ibu-Ibu sebagai Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Papua dan Papua Selatan. Selamat bertugas dan nikmati tugasnya dengan ikhlas. Semoga sukses dan kita bisa melaksanakan sebaik-baiknya,” tandasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan TP PKK memiliki peran strategis dalam lingkup rumah tangga. Karena itulah, Mendagri meminta TP PKK, khususnya di Papua dan Papua Selatan, untuk ikut membantu mengatasi persoalan kesehatan, seperti polio. Penanganan kasus tersebut dinilai penting demi menjaga generasi muda di Papua lebih sehat.

“Polio beda dengan Covid waktu itu. Covid waktu itu kita alami kita belum punya vaksin dan belum punya obat. Kalau polio vaksinnya sudah ada, obatnya juga sudah ada, tinggal bagaimana mengintensifkan vaksinasi,” tandas Mendagri.

Pada acara tersebut juga dirangkaikan dengan Pengukuhan Pj. Ketua Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Provinsi Papua dan Papua Selatan. Prosesi pengukuhan dipimpin Tri Tito Karnavian selaku Ketua Umum Pembina Posyandu.

Editor | HASAN HUSEN

Komentar