JAKARTA | PAPUA TIMES- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menlu Finlandia Elina Valtonen bertemu di Helsinki pada Kamis (13/6/2024) membahas penguatan kerja sama bilateral, khususnya di bidang energi hijau dan smart cities.
Menlu Retno menjelaskan bahwa sektor swasta kedua negara, yaitu Medco Group dan Valmet Technologies, telah memiliki kesepakatan untuk kerja sama membangun pabrik pengolahan biomassa menjadi energi di Merauke, Papua Selatan, dengan kapasitas 3,5 megawatt.
Jika berhasil diimplementasikan, proyek tersebut diperkirakan bisa mengurangi penggunaan minyak diesel hingga 27,5 juta liter dalam lima tahun. “Kami berharap agar kerja sama ini dapat terealisasi segera. Dan kami juga sepakat untuk terus menjajaki kerja sama lainnya di bidang energi hijau,” tutur Retno dalam transkrio pressnya.
Berikut Transkrip Press Briefing Menlu RI Kunjungan Kerja ke Helsinki 13 Juni 2024 selengkapnya
Rekan-rekan media yang saya hormati,
Setelah dari Oslo, Norwegia, hari ini saya berada di Helsinki, Finlandia untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Finlandia, Elina Valtonen dan kunjungan kehormatan kepada Presiden Finlandia, Alexander Stubb.
Selain upaya untuk memperkuat kerjasama bilateral, utamanya di bidang energi hijau dan smart citites, kunjungan ke Helsinki juga saya gunakan untuk meminta dukungan Finlandia untuk mengakui Palestina.
Hal ini tentunya terkait dengan mandat dari para pemimpin OKI yg diterima Indonesia sebagai salah satu anggota dari OIC Contact Group on Palestine.
Rekan-rekan,
Finlandia merupakan mitra penting Indonesia di kawasan Nordic. Tahun ini hubungan kedua negara memasuki usia 70 tahun dan kita sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama kedua negara.
Isu-isu bilateral dan global yang saya bahas bersama dengan Menteri Luar Negeri Finlandia antara lain adalah:
Pertama di bidang perdagangan dan investasi. Finlandia adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia di kawasan Nordic. Nilai perdagangan kedua negara terus meningkat dan sudah melampui angka sebelum pandemi.
Tahun lalu nilainya mencapai USD 713 juta, naik 22% dari angka di tahun 2019. Dan tahun ini, kwartal pertama tahun ini naik 40% dibanding kwartal pertama tahun lalu. Kami sepakat untuk terus menjajaki potensi-potensi yang ada guna mendorong peningkatan perdagangan.
Kami juga sepakat mendorong investasi yang lebih besar dari Finlandia di Indonesia termasuk di sektor energi hijau dan smart cities. Terdapat pula harapan agar perundingan Indonesia-EU CEPA dapat diselesaikan segera. Ini adalah harapan dan pandangan yang sama baik dari Finlandia maupun dari Indonesia
Hal Kedua yang kita bahas adalah kerja sama pendidikan. Bersama dengan Menlu Finlandia, saya sambut baik diselenggarakannya 1st Indonesia-Finland Joint Working Group on Higher Education and Teacher Capacity Development September tahun lalu.
Kami sepakat untuk terus dorong kerja sama pendidikan termasuk melalui saling tukar pengajar dan mahasiswa, joint research, dan beasiswa.
Isu Ketiga yang kami bahas adalah mengenai kerja sama energi. Finlandia memiliki kapasitas kuat di bidang energi terbarukan. Sektor swasta kedua negara, yaitu Medco Group dan Valmet Tchnologies telah memiliki kesepakatan untuk kerja sama membangun pabrik pengolahan biomass menjadi energi di Merauke, Papua dengan kapasitas kira-kira 3,5 MWatt.
Proyek ini diperkirakan sekiranya sudah diimplementasikan, maka proyek ini diperkirakan akan dapat mengurangi penggunaan minyak diesel hingga 27,5 juta liter dalam 5 tahun. Kami berharap agar kerjasama ini dapat terealisir segera. Dan kami juga sepakat untuk terus menjajagi kerjasama di bidang energi hijau lainnya.
Isu Keempat yang kita bahas adalah kerja sama smart cities. Saat ini sudah ada MoU antara Otoritas IKN dengan Kementerian Ekonomi Finlandia. Dan saya harapkan MoU itu dapat membuka pintu untuk kerja sama selanjutnya dalam pembangunan IKN, terutama investasi Finlandia di IKN.
Isu yang Kelima adalah isu kawasan dan internasional. Kita membahas dua isu, yaitu Ukraina dan Palestina.
Untuk Ukraina saya menegaskan posisi konsisten Indonesia untuk menghormati hukum internasional termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah negara lain, serta penghormatan terhadap Piagam PBB.
Indonesia meyakini bahwa perdamaian akan dapat terwujud apabila kita dapat mendorong pihak-pihak yang berkonflik untuk segera melakukan negosiasi.
Sementara itu mengenai Palestina, isu ini kita bahas cukup panjang. Saya menyampaikan harapan agar Finlandia dapat segera mengakui negara Palestina. Pengakuan terhadap negara Palestina sangat penting artinya, sebagai satu langkah untuk mendukung terciptanya two-state solution. Finlandia memberikan komitmen kuat terhadap two-state solution.
Dalam pertemuan saya menyampaikan apresiasi atas dukungan Finlandia terhadap bantuan kemanusiaan, termasuk dukungan finansial ke UNRWA. Finlandia sempat membekukan dukungan keuangan ke UNRWA namun sekarang sudah diberikan kembali.
Kami berdua juga sepakat dorong implementasi Resolusi DK PBB 2735 mengenai usulan tiga fase genjatan senjata.
Rekan-rekan yang saya hormati,
Dalam kunjungan kehormatan ke Presiden Finlandia, kita sudah tidak membahas isu kerjasama bilateral, karena sudah dibahas dalam pertemuan tingkat Menlu.
Fokus diskusi adalah isu internasional, utamanya isu Ukraina dan Palestina. Sebagai catatan di Finlandia isu politik luar negeri juga ditangani oleh Presiden. Secara panjang lebar kita bahas mengenai upaya menghadirkan perdamaian di Gaza dan Palestina.
Beberapa hal yang menonjol:
Pertama, penting sekali mendorong gencatan senjata segera. Dan ini posisi kita, Indonesia dan Finlandia sama. Dan kita sepakat di dalam konteks ini, penting Resolusi PBB 2735 dapat segera diimplementasikan. Dan kita berharap semua negara dapat menggunakan pengaruhnya agar para pihak yang berkonflik memiliki keinginan politik untuk implementasikan Resolusi tersebut.
Kedua, Presiden Finlandia menegaskan kembali dukungannya terhadap two-state solution.
Ketiga, kita juga berdiskusi mengenai masalah pengakuan terhadap negara Palestina. Finlandia menyampaikan isu pengakuan ini bukan pertanyaan if tetapi when. Yang artinya, bahwa pasti masalah pengakuan ini akan dilakukan namun tinggal menunggu masalah waktu.
Dalam pertemuan tersebut, kepada Presiden Finlandia saya sampaikan bahwa kita memantau dekat posisi Finlandia, termasuk statement Presiden Filandia bahwa pengakuan terhadap Palestina akan dilakukan “at some point in the future.”
Disinilah saya sampaikan bahwa akan lebih baik pengakuan dilakukan dalam waktu dekat, karena pengakuan terhadap Palestina merupakan kontribusi besar bagi terciptanya perdamaian dan juga akan berkontribusi bagi implementasi two-state solution.
Keempat, saya menyampaikan kembali penghargaan atas bantuan kemanusiaan yang telah diberikan Finlandia untuk Palestina termasuk melalui UNRWA.
Editor | HASAN HUSEN
Komentar