Freeport Bersihkan Dampak Longsor, Gereja Banti 2 Kembali Aktif

TIMIKA | PAPUA TIMES- PT Freeport Indonesia (PTFI) membantu pekerjaan pembersihan material longsoran di sekitar halaman Gereja Banti 2, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Longsor berupa batuan dan lumpur terjadi pada Sabtu (20/1), pukul 16:50 WIT mengakibatkan kerusakan pada dinding dan atap gereja. Tim PTFI bergerak cepat melakukan rehabilitasi segera setelah mendapat informasi terjadinya longsor dari tim yang bertugas di area Desa Banti.

“Tim Community Affairs PTFI berkoordinasi dengan Divisi Geo Engineering & Environmental PTFI untuk melakukan inspeksi dan pengkajian awal guna mendapatkan rekomendasi Langkah selanjutnya,” kata Nathan Kum, Senior Vice President Sustainable Development PTFI.

Area terdampak longsor di Gereja Banti 2, Distrik Tembagabura akibat hujan deras yang turun pada Sabtu (20/1/2024) lalu.
Area samping Gereja Banti 2 terdampak longsor pasca dilakukan pembersihan dan pembuatan tanggul pengaman.

Natham Kum mengungkapkan longsor terjadi karena lapisan tanah yang jenuh, bercampur dengan hujan dan ada aliran air secara menerus dari lereng. Setelah melakukan kajian dan inspeksi langsung ke lapangan, tim PTFI memberikan rekomendasi untuk membuat tanggul setinggi 2,5 meter dengan jarak dari kaki lereng 2–3 meter, sepanjang sekitar 15 meter. “Tujuannya untuk ⁠memastikan sumber aliran air dan mengalihkannya menjauh dari lereng,” katanya.

Kepala Klasis Gereja Kingmi di Desa Banti 2, Pdt. Kristian Jangkup mengatakan setelah dilakukan perbaikan oleh tim PTFI, kini aktivitas gereja kembali berjalan dan jamaah dapat beribadah dengan tenang. “Terima kasih atas respon PTFI yang dengan cepat membantu pembersihan lumpur,” katanya.

Tokoh Perempuan di Kampung Waa Banti, Martina Natkime berharap pembangunan infrastruktur di Desa Banti dapat menjadi perhatian pemda Mimika dan PTFI.

Martina juga mengajak pemerintah dan perusahaan berdiskusi dan bersatu bersama para Kepala Kampung serta masyarakat untuk pembangunan infrastruktur di area ini sebagai pengembangan bagi masyarakat sekitar operasi PTFI.

Editor | HUMAS FREEPORT

Komentar