MERAUKE | PAPUA TIMES- Pemerintah Kabupaten Merauke menggelar pertemuan dengan PT. Telkom Papua menyikapi gangguan jaringan layanan voice dan data internet, Senin Senin (18/9/2023)
Sekertaris Daerah Kabupaten Merauke, Yermias Ndiken mengatakan pertemuan tersebut membahas kondisi terkini, pasca jaringan internet di daerah itu terganggu sejak Sabtu lalu.
“Kami minta Telkom jelaskan penyebab jaringan internet di Merauke putus dan kapan bisa kembali pulih,”ujarnya didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Merauke, Thomas Kimko usai pertemuan.
General Manager PT Telkom Witel Papua, Agus Widihiarsana menjelaskan dari hasil investigasi, ditemukan adanya shunt fault SKKL SMPCS di ruas Merauke-Timika dengan jarak 300 km dari Merauke pada kedalaman 50 meter di segmen laut.
“Jadi ada indikasi luka pada jaringan kabel sehingga terganggu fungsi kabel laut tersebut, penyebabnya bisa dari faktor alam seperti gempa, longsoran, uap panas dan aktivitas kelautan,” terang Agus.
Saat ini, Telkom sudah lakukan langkah mitigasi dengan pengalihan jalur ke jalur backup link Palapa Ring Timur dan Satelit. Namun, kapasitas kemampuan terbatas dibanding fiber optik sehingga kualitas layanan terjadi penurunan.
Agus menambahkan, estimasi proses perbaikan perlu persiapan yang komprehensif mengingat butuh waktu untuk mendatangkan kapal yang akan melakukan maintenance terhadap kabel fiber optik yang mengalami kerusakan.
Agus juga menyampaikan, pihaknya sedang dalam perencanaan untuk membangun satu kabel optik lagi untuk jalur Papua Selatan sehingga menjadi backup ketika terjadi gangguan apada salah satunya.
“Namun itu membutuhkan waktu, nanti kami akan update lagi progressnya,” terang Agus.
Menurutnya, Telkom siap bekerjasama dengan para pihak untuk membantu penguatan jaringan di titik-titik tertentu yang nanti bisa digunakan oleh masyarakat yang akan ikuti pendaftaran tes CPNS tahun 2023.
Kepala Dinas Kominfo Merauke, Thomas Kimko menyampaikan apresiasi kepada PT Telkom yang telah menyiapkan backup link Palapa Ring Timur dan satelit, sehingga masih ada ruang bagi masyarakat untuk memanfaatkannya.
Sebagai yang membidangi telekomunikasi, Kadis Kominfo menyebut bahwa dirinya sudah membangun komunikasi dengan provider lain namun membutuhkan budget yang sangat besar, dan tidak mudah.
Thomas juga mengatakan masalah jaringan internet adalah faktor alam bukan unsur kesengajaan, sehingga ia mengajak seluruh masyarakat tidak menyudutkan salah satu pihak.
Pewarta | RUDIS
Komentar