Presiden Jokowi Bertemu Perdana Menteri PNG, Australia Diminta Jada Stabilitas di Indo Pasifik

JAKARTA | PAPUA TIMES- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Papua Nugini (PNG), James Marape, di Ruang Kakatua, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (07/09). Pertemuan tersebut digelar di sela-sela pelaksanaan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.

Dalam pembukaannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan penghargaannya atas dukungan Papua Nugini terhadap kedaulatan dan integritas Indonesia. Dukungan itu ditunjukkan juga pada saat KTT Melanesian Spearhead Group (MSG) yang digelar di Port Vila, Vanuatu, 23-24 Agustus 2023 lalu.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Dr. BENHUR TOMI MANO | YERMIAS BISAI,S.H 53%, 55539 votes
    55539 votes 53%
    55539 votes - 53% of all votes
  • KOMJEN POL MATHIUS D FAKHIRI,SIK | ARYOKO RUMAROPEN 47%, 50051 vote
    50051 vote 47%
    50051 vote - 47% of all votes
Total Votes: 105590
26 November 2024
Voting is closed

“Saya sangat hargai dukungan Papua Nugini terhadap kedaulatan dan integritas Indonesia, termasuk yang ditunjukkan pada KTT MSG bulan lalu,” ujar Presiden.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyambut baik bergeliatnya kembali aktivitas perekonomian di perbatasan Indonesia-PNG seiring dibukanya perbatasan Skouw-Wutung, serta peluncuran penerbangan langsung Port Moresby-Denpasar.

Sementara itu, PM Marape dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat atas kesuksesan Indonesia dalam keketuaan dan penyelenggaraan KTT ASEAN. PM Marape juga menyatakan dukungannya terhadap Indonesia sebagai tetangga dekat PNG.

“Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Anda atas keberhasilan pertemuan ASEAN yang Anda selenggarakan. Di belakang APEC dan di belakang G20, sekarang ASEAN, Papua Nugini mendukung Anda. Sangat bangga dengan tetangga terdekat kita,” ujar PM Marape.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 ASEAN-Australia yang digelar di Ruang Kakatua, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Kamis, 7 September 2023. Dalam pidato pembukanya, Presiden Jokowi mengajak ASEAN dan Australia untuk menjaga kedamaian dan stabilitas Indo-Pasifik.

“ASEAN dan Australia sama-sama miliki kepentingan, sama-sama miliki tanggung jawab untuk menjaga Indo-Pasifik tetap damai dan stabil dan menjadikannya sebagai epicentrum of growth,” ucap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menyebut bahwa ASEAN merupakan mitra dagang penting bagi Australia dengan nilai perdagangan yang tinggi. “Sehingga apapun yang terjadi di Indo-Pasifik akan berdampak besar baik kepada Australia maupun kepada ASEAN,” tuturnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengapresiasi dukungan Australia terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF).

“ASEAN sangat menghargai dukungan Australia terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific serta partisipasi aktif Australia dalam ASEAN Indo-Pacific Forum, terutama peran aktif PM Albanese,” ujar Presiden Jokowi.

Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa ASEAN akan menjalin kerja sama dengan mengedepankan prinsip inklusif dan saling menguntungkan.

“Dengan prinsip inklusif, maka tahun ini Sekretariat ASEAN akan jalin kerja sama dengan Sekretariat IORA (Indian Ocean Rim Association) dan PIF (Pacific Island Forum),” tuturnya.

“ASEAN juga berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan Australia,” lanjut Presiden Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyampaikan bahwa Australia mendukung kerja sama dengan ASEAN dalam bidang ketahanan pangan dan transisi energi.

“Australia berkomitmen untuk mendukung ketahanan pangan jangka panjang di Asia Tenggara, dan upaya ini akan membantu melindungi ketahanan kita terhadap tantangan global. Kami bekerja sama untuk melihat peluang transisi energi ramah lingkungan,” tuturnya.

Editor | TIM

Komentar