QUEENSLAND | PAPUA TIMES- “Pada waktunya, saya takkan lagi menjadi Gubernur Papua. Tapi niat, harapan dan mimpi saya, suatu saat pasti ada anak-anak Papua bekerja Amerika, Eropa, Australia dan Asia,”ungkap Gubernur Papua, Lukas Enembe ketika menghadiri wisuda mahasiswa-mahasiswi di Corban University, Oregon Amerika, 2019 lalu.
Pernyataan penuh makna Gubernur Enembe tentang masa depan anak-anak Papua yang dibiayai untuk studi ke berbagai universitas dalam dan luar negeri akhirnya berbuah manis.
Perlahan tapi pasti, asa dan niat tulus Enembe itu terbukti sekaligus menjadi kado indah HUT Republik Indonesia ke 78 dengan diwisudanya 4 putri Orang Asli Papua (OAP) di Brisbane, Australia dan bekerja disana.
Keempatnya adalah Anastasia Yandong Kossay, Apela Omabak dan Kanaan Abidondifu, dan Olympiani Hamadi.
Yandong Kossay, Apela Omabak, Kanaan Abidondifu dan Olympiani Hamadi mengikuti wisuda di TAFE Queensland, kampus South Bank.
Anastasia Yandong Kossay, diwisuda dari program Diploma of Accounting. Olympiani Hamadi, program Diploma of Travel and Tourism Management.
Sedangkan Apela Omabak dan Kanaan Abidondifu, wisuda dari program Diploma of Business dan Diploma of Leadership and Management.
“Terima kasih bapak Gubernur, Pemerintah Provinsi Papua dan BPSDM Papua,”ungkap keempatnya.
Direktur SAGU Foundation, Tisha Rumbewas mengatakan keempat putra putri OAP tersebut merupakan penerima beasiswa dari Pemerintah Provinsi Papua melalui Program Siswa Unggul Papua (SUP) Vokasi.
Mereka menunaikan kewajibannya dengan baik, studi tepat waktu dan langsung bekerja di Brisbane. “Keempat siswa tersebut menyelesaikan studi tepat waktu dan mereka sudah bekerja di kota Brisbane,”ungkap Tisha Rumbewas, Kamis malam, 24 Agustus 2023.
Tisha merinci sebanyak 29 siswa OAP penerima beasiswa program SUP Vokasi tahun 2020 yang dibina langsung SAGU Foundation dan saat ini menjalani studi Australia.
Mereka tersebar di sejumlah universitas diantaranya 20 orang di TAFE Queensland, 2 orang di TAFE Western Australia,. Kemudian Aviation Australia sebanyak 6 orang, dan 1 orang di University of Tasmania.
Sedangkan siswa dari program beasiswa SUP 2021, masing-masing 1 orang di Murdoch University, Curtin University 10 orang, Edith Cowan University 9 orang, Canning College 1 orang, University of Queensland 1 orang, dan TAFE Queensland 2 orang.
Perempuan berdarah Biak itu berharap beasiswa jalur khusus untuk lulusan SMK perlu dibuka kembali, baik oleh Pemprov Papua maupun provinsi-provinsi DOB supaya melahirkan lebih banyak generasi emas Papua.
“Beasiswa sangat penting untuk mendorong percepatan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua. Terlebih khusus bagi lulusan SMK yang nantinya menjadi tenaga kerja handal dan siap pakai dengan kualifikasi internasional di industri dalam negeri Indonesia maupun luar negeri,”kata Tisha.
Keempat putra-putri OAP yang diwisuda menyampaikan program pembinaan dari SAGU Foundation bekerjasama dengan BPSDM Papua sangat membantu mereka dalam beradaptasi dengan tuntutan akademik di Australia.
Program pembinaan SAGU Foundation seperti Academic English, Technical English, Computer Literacy, Cross-cultural Studies serta pengenalan system online learning sangat bermanfaat dalam masa transisi dari sistem pendidikan di Papua ke sistem pendidikan di Australia.
Selain itu, karena suasana belajar selama masa program pembinaan telah dibuat mirip dengan suasana belajar di Australia, sehingga mereka tidak mengalami kendala dalam hal disiplin diri serta motivasi belajar. Salah satu hal yang ditanamkan oleh SAGU Foundation selama masa pembinaan adalah karakter mandiri dalam belajar.
Editor | TIM
Komentar