JAKARTA | PAPUA TIMES- Wakil Presiden Republik Indonesia, H Ma’ruf Amin dijadwalkan tanggal 4 September 2023 terbang ke Papua.
Kedatangan orang nomor dua di Indonesia itu mendapat apresiasi dari masyarakat Papua. Diharapkan, Wapres dapat mendorong percepatan di Bumi Cenderawasih.
Namun demikian, aspirasi rakyat Papua terkait penetapan dan pelantikan Penjabat (Pj) Gubernur Orang Asli Papua (OAP) harus tuntas, sebelum Wapres tiba. Bila Pj Gubernur non OAP maka pembangunan apapun di Papua sami mawon (sama saja), tidak akan merebut hati dan perasaan rakyat Papua.
“Atas nama rakyat Papua kami meminta kepada bapak Presiden Jokowi sebelum menugaskan Wakil Presiden berkantor di Papua maka kiranya dapat menetapkan PJ Gubenur Papua yang adalah Orang Asli Papua (OAP) sesuai dengan Amanah undang-undang (UU) Otsus dan komitmen bapak Presiden untuk membangun Papua dengan menempatkan Orang Asli Papua sebagai subjek utama pada pembangunan secara holistik di Papua,”ungkap Hendrik Yance Udam (HYU), Ketua Gerakan Cinta Indonesia (Gercin), Rabu petang, 23 Agustus 2023.
Menurut Hendrik, dengan dilantiknya Pj Gubernur OAP maka otomatis kemitraan antara Wapres dengan Pemerintah Papua dan OAP membangun Bumi Cenderawasih kedepan bakal jauh lebih baik. Dan tentunya agenda nasional seperti Pemilihan Umum, Pemilihan Presiden dan agenda lainnya 2024 dapat berlangsung sukses.
Kata Hendrik, dengan berkantornya Wapres di Papua menunjukan Pemerintahan dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi,sangat serius dalam membangun Papua dengan pendekatan kesejahteraan sebagai solusi strategis dalam menyelesaikan persoalan-persoalan dasar OAP.
“Saya mewakili masyarakat Papua yang ada di 6 Provinsi dan 42 Kabupaten se-Tanah Papua menyambut baik dan mengucapkan selamat datang kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang akan datang ke Papua pada 4 September 2023. Dan akan berkantor di Papua dengan tujuan mempercepat pembangunan di Tanah Papua,”ujarnya.
“Saya juga mengajak kepada semua elemen masyarakat yang ada di Papua untuk kiranya juga dapat memberikan dukungan kepada Bapak Wakil Presiden yang akan berkantor di Papua. Sehingga dapat juga meyelesaikan persoalan Papua yang bagaikan bara api dalam sekam. Kita semua berharap agar supaya kehadiran bapak Wakil Presiden di Papua benar benar berdampak postif bagi kesejahteraan masyarakat Papua,”tandas Hendrik.
Editor | TIM