Pauline Sajori Iwanggin, Dokter Spesialis Bedah Saraf Perempuan Papua Pertama

JAYAPURA | PAPUA TIMES- “Saya pasti balik untuk mengabdi kepada masyarakat Papua yang sangat saya cintai,”ujar dr. Pauline Christine Sajori, Sp.BS usai mengikuti wisuda di Universitas Gadjah Mada, Rabu, 26 Oktober 2022.

Pauline merupakan perempuan Papua pertama yang berhasil meraih spesialisasi bedah saraf. Dengan prestasinya itu, maka ia menambah daftar nama dokter Papua ahli bedah saraf menjadi tiga orang yakni dr. Tommy J Numberi Sp.BS dan dr. Hendrikus Bolly Sp.BS

Pauline Sajori, Tommy Numberi dan Hendrikus Bolly adalah lulusan Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura. Tommy dan Hendrikus merupakan dokter angkatan pertama Uncen. Sedangkan Pauline Sajori angkatan kedua .

Saat ini, dokter Pauline mengabdi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II Jayapura, Papua. Ia memulai studi kedokterannya di Universitas Cenderawasih tahun 2003 dan lulus 2010 kemudian mengambil spesialisasi di UGM Yogyakarta tahun 2017 dan dinyatakan lulus tahun 2022.

Pauline termasuk salah satu dokter Papua yang mendapat dukungan beasiswa dari Pemerintah Provinsi Papua.”Saya menyampaikan terima kasih kepada bapak Gubernur Enembe dan jajaran di BPSDM yang memberikan beasiswa untuk saya dan dokter Papua mengambil spesialisasi. Terima kasih juga buat masyarakat Papua,”kata Pauline Sajori Iwanggin.

Ia mendapat beasiswa Orang Asli Papua (OAP) dari Pemprov Papua tahun 2018 dan menyelesaikan studi tepat waktu selama kurang lebih 5 tahun 6 bulan. “Saya masuk Januari 2017 di PPDS Bedah Saraf FKKMK UGM Yogyakarta. Program Pendidikan dari Kolegium Bedah Saraf Indonesia selama 11 Semester. Beasiswa dari Pemprov Papua mulai tahun 2018 dan puji Tuhan Jesus selesai tepat waktu,”ungkapnya bangga.

Rekannya, dr. George Yanes Rumborias,Sp.B, Pelaksana Tugas Wakil Direktur Pendidikan, Penelitian dan SDM Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II Jayapura menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Pauline menyelesaikan spesialisasinya.“Selamat dan sukses atas diwisudanya dr Pauline Christine Sajori, Sp.BS,”ungkap George.

Pauline mengatakan program beasiswa Pemprov Papua bagi dokter asli Papua sangat baik dan membantu ia dan para dokter untuk mengambil spesialisasi.

Harapannya, Pemprov melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) melanjutkan program beasiswa ini dan meningkatkan monitoring evaluasi peserta beasiswa. Pasalnya, masing-masing para dokter penerima beasiswa yang mengambil spesialis mempunyai sistem pendidikan yang berbeda seperti jumlah program kuliah, jumlah semester dan sistem stase.

“Program beasiswa ini sangat bermanfaat, terutama bagi dokter umum yang punya cita-cita dan semangat jadi spesialis, tapi tidak punya dana. Tentunya beasiswa harus diberikan kepada dokter yang bersedia melayani dan mengabdi kepada masyarakat Papua dengan ilmunya,”pinta Pauline.

Dia juga mengajak seluruh dokter penerima beasiswa dan mahasiwa OAP pada umumnya untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Dengan keilmuaan yang diraih hendaknya dapat membantu masyarakat Papua.

“Ada masyarakat Papua yang menunggu kita, untuk melayani dan mengabdi kepada mereka. Teruntuk teman-teman sejawat yang saya banggakan dan sedang menempuh pendidikan dokter spesialis, terus semangat menjalankan sekolah dan harus lulus tepat waktu,”tandas Pauline Sajori.

Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D, Rabu 26 Oktober 2022 bertempat Graha Sabha Pramana UGM mewisuda 1.569 lulusan Program Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2022/2023.

Jumlah ini terdiri dari 1.362 lulusan Program Magister (S2), termasuk 7 wisudawan Warga Negara Asing; 87 lulusan Program Spesialis; 17 lulusan Program Subspesialis; dan 103 lulusan Program Doktor (S3), termasuk 2 wisudawan dari Warga Negara Asing.

Editor | HANS BISAY | GERSON MAY

Komentar