Ini Hasilnya Pemeriksaan Kesehatan Gubernur Enembe

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Pemeriksaan Kesehatan Gubernur Papua, Lukas Enembe oleh tim dokter Singapura berlangsung Selasa siang (11/10/2022) di kediamannya Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Pemeriksaan berlangsung pukul 10.30:00 WIT hingga 15.30 WIT dipimpin langsung dokter spesialis jantung, dikepalai Patrick Ang Cheng Ho dokter internis, Snooky Tabiliran Lagas dan Mardiana Binte Ayob.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029,PILIHAN ANDA?

View Results

Loading ... Loading ...

Tim Dokter Gubernur Papua, dr. Anton T Mote dalam jumpa persnya, Rabu siang (12/112022) di Rumah Sakit Dok II Jayapura, mengatakan tim Dokter Singapura melakukan serangkaian pemeriksaan kepada Gubernur Enembe, diantaranya pemeriksaan Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, Foto Torax, Pemeriksaan Organ Dalam, Pemeriksaan Pembulu Darah dan Pemeriksaan Elektrokardiogram atau EKG untuk mengevaluasi kesehatan dan detak jantung.

“Pemeriksaan dilakukan mulai jam setengah 11 hingga jam 3 sore lewat. Semua pemeriksaan dirumah Koya mulai dari pemeriksaan Anamnesa, kemudian pemeriksaan fisik oleh dokter langsung, kemudian pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan foto torax, pemeriksaan organ dalam menggunakan USG dan pemeriksaan pembuluh darah dan pemeriksaan EKG,”jelas dr. Anton T Mote.

Dijelaskan Anton, dari hasil diagnosa dokter, hasil darah gubernur tidak stabil sehingga dilakukan terapi gula darah. Kemudian kondisi Kesehatan jantung Gubernur Enembe juga masih bermasalah sehingga dilakukan penanganan khusus termasuk terapi khusus jantung.

“Dari pemeriksaan hasil darah, memang ada kenaikan, sehingga dilakukan terapi gula darah. Kemudian pemeriksaan jantung, dokter juga sudah langsung melakukan terapi,”ungkapnya.

Anton menambahkan bahwa selain masalah darah dan jantung, Gubernur juga mengalami masalah di pita suara dan ektremitas. Sehingga dokter menganjurkan agar Gubernur Enembe menjalani pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau pemeriksaan organ tubuh yang dilakukan dengan menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan hasil gambar organ, tulang, dan jaringan di dalam tubuh secara rinci dan mendalam.

“Ada kelemahan (masalah) ektremitas gerak dan bicara dari bapak gubernur maka dianjurkan melakukan MRI dilakukan tadi malam (Selasa malam), namun tidak bisa dilaksanakan karena inipun harus diputuskan pasien dan keluarga. Makanya kita menunggu keputusan keluarga,”jelasnya.

MRI tidak bisa dilakukan dikediaman Gubernur Enembe di Koya dan harus dilakukan di RSUD Dok II Jayapura. Oleh karena itu, membutuhkan persetujuan dari keluarga.

“Masalah lainnya adalah ada gangguan dengan saraf. Sehingga kami telah berkoodinasi dengan dokter Singapura, untuk melibatkan dokter spesialis saraf guna pemeriksaan lanjutan kepada bapak Gubernur,”ungkap Dokter Anton kembali menegaskan bahwa berdasarkan pengalaman Gubernur menjalani pengobatan saat mengalami stroke, maka Gubernur tetap meminta agar dirinya mendapat perawatan dari tim dokter Singapura.

“Pengalaman beliau, menjalani pengobatan baik di Indonesia dan Singapura, pak Gubernur merasa tertolong saat menjalani pengobatan di Singapura. Untuk masalah stroke tertolongnya di Singapura, sehingga mengenai dokter, bapak Gubernur tetap memilih tim dokter Singapura,”tandas Anton Mote.

Editor | TIM

Komentar