TIMIKA – Tim Basket 3×3 Putri Papua meraih medali emas disusul Bali dengan perak dan DKI Jakarta perunggu. Sementara untuk tim putra, DKI Jakarta meraih emas disusul Jawa Barat medali perak dan Jawa Timur medali perunggu.
Torehan medali emas untuk Tim Basket Putri Papua dan Tim DKI Jakarta berlangsung dalam pertandingan basket 3×3 yang digelar di GOR Mimika Sport Complex (MSC), Kamis (14/10)
Pertandingan dimulai dengan babak perempat final yang mempertemukan Sumatera Barat melawan Jawa Tengah Putri dengan skors 9-5. Kemudian, DKI Jakarta melawan Sulsel Putri skors 15-8, Sulsel melawan Jawa Barat Putra skors 14-15 dan Jawa Tengah melawan Riau Putra dengan skors 16-10.
Pada babak semifinal tim Papua melawan Sumatera Barat Putri skors 12-7, disusul DKI Jakarta melawan Bali Putri skors 12-15, Jawa Barat melawan Jawa Timur Putra skors 9-13 serta Jawa Tengah melawan DKI Jakarta Putra skors 20-21.
Berlanjut di babak final Papua melawan tim putri Bali dengan skors 14-4 dan Jawa Barat melawan DKI Jakarta dengan skors 11-12.
Kebanggaan Papua, Lea Elvensie Wolobuno Kahol mengaku tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Tuhan atas kemenangan timnya. Padahal melewati semua babak, Lea tidak memasang target.
Dengan dua tahun latihan yang sangat fokus dan intens, Lea mengaku jika hasil medali emas ini patut didapat. Lea berterima kasih kepada keluarga, pelatih dan masyarakat Papua yang telah mendukung penuh timnya.
Atas torehan ini juga Lea berharap agar basket 3×3 bisa terus dikembangkan mengingat talenta luar biasa dari para pemain muda Papua.
“Puji syukur Tuhan, kita main enjoy, kita tidak target, dua tahun kita latihan tidak percuma, terima kasih untuk keluarga, pelatih dan masyarakat Papua. Basket 3×3 talenta Papua luar biasa jadi perlu diasah,” ungkapnya.
Di sisi lain, pemain Bali Michelle Kurniawan bersyukur timnya dapat medali perak. Ini, kata dia merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. “Ini sebuh pencapaian yang luar biasa. Kita sudah maksimal,” ujarnya.
Pada kesempatan ini juga, Michelle yang merupakan sahabat dekat Lea, memuji permainan tim Papua. Papua kata dia tim yang hebat dan berhak menjadi juara.
Sementara Sumatera Barat dengan DKI Jakarta Putri memperebutkan medali perunggu. Dengan skors 11-12. DKI Jakarta unggul dan berada di peringkat ketiga serta berhak membawa pulang medali perunggu.
Jawa Timur dan Jawa Tengah Putra memperebutkan medali perunggu. Dengan skors 19-15, Jawa Timur berhak membawa pulang medali perunggu.
Pemain DKI Jakarta, Nadya bersyukur bisa menyumbangkan medali perunggu. “Kita sudah kasih yang terbaik. Saya percaya kerja keras tidak mengecewakan hasil, mati-matian, sehingga bisa ada hasil,” ujarnya.
Menurutnl pemain Jatim Putra, Teja, menang kalah sesuatu yang wajar. “Kita berjuang mendapatkan medali perunggu,” katanya.
Ia berterima kasih kepada Jawa Timur yang mempercayakannya dan kawan-kawan sehingga bisa ikut basket 3×3. Yang ia pelajari di ajang ini adalah terus berjuang.
Ia mengakui timnya sudah habis-habisan dan memberikan yang terbaik untuk DKI Jakarta. Atas hasil pertandingan basket 3×3, para pemain mengapresiasi Perbasi dan Panitia Pelaksana karena pertama kalinya mengadakan disiplin 3×3 ini di PON XX Papua Tahun 2021.
Pemain Sulsel, Nuban mengatakan untuk basket 3×3 ia berharap di Indonesia bukan hanya diikuti oleh “tim buangan”, tapi pertandingan yang bisa diandalkan. “Liga 3×3, saya sambut baik agar 3×3 bisa diangkat dengan baik,” ujarnya.
Sementara soal fasilitas di GOR MSC diakuinya sangat bangga karena punya GOR yang sangat bagus.
Pemain Jabar, Dio Syahputra juga berharap Perbasi khususnya untuk pertandingan 3×3 bisa dilanjutkan. “Pertama kali di PON XX ini, cukup bagus dan menarik. Jadi di basket bukan hanya 5×5 tapi ada 3×3 indoor,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan pemain Riau, Danny Ray. Ia mengatakan basket 3×3 sangat baik diadakan terus karena ada atlit muda dengan pembinaan bibit-bibit atlit basket. “Ini jadi ajang yang baik. Perlu diperhatikan dan terus dipertandingan,” ujarnya.
Keinginan agar basket 3×3 digelar juga diungkapkan pemain dari Jateng Zulfikar Nur Mukhlisin. Diakuinya baru pertama kalinya di PON XX basket 3×3 sudah mendapat tempat. Maka, kata dia harus terus digelar dengan dukungan penuh Perbasi.
Senada, pemain Bali, Regita menyatakan sangat takjub dengan digelarnya basket 3×3. Berhadapan dengan Papua di babak final, Regita mengaku jika dari awal Papua adalah yang paling kuat, baik dari sisi fisik maupun mental. “Maka, kita harus bisa samain itu,” tegasnya.
Editor | TIM