TIMIKA | PAPUA TIMES- Pebiliar, Jahja Johanes Halim tampil gemilang pada PON XX Papua 2021. Ia berhasil mempersembahkan dua medali emas bagi DKI Jakarta.
Emas pertama didapatkan pada nomor English Billiard 250 point single. Dan emas kedua diraihnya dari nomor English Billiard Frame Single setelah mengalahkan Jaka Kurniawan dari Sumatera Utara, pada laga final yang digelar Kamis (14/10/2021) di Gor Biliar SP 2, Timika.
Butuh enam jam lebih bagi Jahja untuk mendapatkan medali emas. Pertandingan dimulai pada sesi kedua pada pukul 12.00 WIT tapi sampai sesi berakhir pada pukul 14.30 WIT, skor masih imbang 1-1.
Pertandingan dilanjutkan pada sesi ketiga pukul 15.00 WIT. Jahja dari DKI unggul di game ketiga dengan skor 2-1.
Di game keempat, Jaka dari Sumut tampil lebih agresif. Ia mampu memanfaatkan lima kesempatan dengan mengumpulkan 32 poin. Sementara Jahja, dari lima kesempatan hanya bisa mendapatkan 5 poin.
Poin terus dikumpulkan Jaka. Jahja berupaya mengejar tapi sulit. Jaka akhirnya menutup game keempat dengan poin 100. Skor jadi imbang 2-2.
Game kelima sebagai penentu dimainkan. Jahja bermain lebih santai. Sempat tertinggal tujuh poin dari Jaka dengan poin 4-11, Jahja akhirnya bisa melambung menjadi 30-11. Keduanya terus berebutan poin, hingga akhirnya waktu pada sesi ketiga selesai pukul 17.30 WIT. Pertandingan dipending lagi dengan poin sementara 49-33, Jahja unggul sementara.
Pertandingan dilanjutkan pada sesi keempat. Jahja langsung tancap gas. Kesempatan pertama langsung tambah 12 poin jadi 61. Sementara Jaka hanya menambah tujuh poin jadi 40.
Drama mulai terjadi. Perebutan poin berlangsung sengit. Jaka dari Sumut bahkan sempat unggul dengan 82 poin sedangkan Jahja masih 66.
Tidak putus asa begitu saja, Jahja terus mengejar. Ia justru bisa membalikkan kedudukan pada inning ke-22 dengan poin 95. Masih kurang lima poin lagi tapi sayang Jahja melakukan kesalahan.
Jaka yang kembali tertinggal dengan poin 84, berupaya menambah poin tapi tidak signifikan. Hingga akhirnya Jahja selesaikan pertandingan setelah berhasil mendapatkan 100 poin pada inning ke-24. Sementara Sumut harus puas dengan poin 86.
Pertandingan berakhir dengan skor 3-2 dengan kemenangan Jahja dari DKI Jakarta. Pertandingan baru selesai sekitar pukul 19.10 WIT.
Jahja sangat bangga dengan capaiannya pada PON kali ini karena bisa mempersembahkan dua medali emas untuk DKI Jakarta. Sebab DKI Jakarta menargetkan sedikitnya lima medali emas daro cabang olahraga biliar. Ini juga sekaligus menjadi kado ulang tahun bagi dirinya yang berulang tahun Rabu (13/10) lalu.
Saat bermain, Jahja mengaku sempat terpancing dengan teriakan para suporter lawannya dari tribun, sehingga tidak fokus dalam bermain. Ia bahkan terlihat beberapa kali meladeni suporter lawan dengan bertepuk dada ketika berhasil mendapatkan poin.
Tepukan dada itu akhirnya bisa dibuktikan Jahja dengan kemenangan. Meski harus bermain enam jam lebih. Jahja mengatakan, salah satu kendala saat bermain adalah meja yang tidak terlalu bagus, sehingga pemain kesulitan mengontrol laju bola. “Mejanya kurang mendukung, kurang licin. Power kita kekurangan,” katanya.
Editor | TIM
Komentar