JAYAPURA | PAPUA TIMES- Provinsi Papua memang gagal mempersembahkan medali emas Cabang Olahraga (Cab or) Bola Basket pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat tahun 2016, namun Tanah Papua punya segudang talenta berbakat di olahraga asal Amerika Serikat itu.
Lea Elvensia Kahol, salah satu pebasket potensial yang dimiliki Papua saat ini. Lahir di Kampung Wanam, Kabupaten Merauke, 17 Juli 1999.
Pebasket putri Papua ini akan menjadi salah satu tumpuan tim basket Papua untuk mengejar ambisi medali emas pada perhelatan PON XX di rumah sendiri.
Jauh sebelum bergabung dengan tim basket Papua, Lea Kahol tak pernah menyangka dirinya akan menapaki karier sebagai seorang atlet, dia bahkan tidak tahu apa itu bola basket. Karena ajakan teman, Lea akhirnya jatuh cinta dengan dunia basket sejak masih duduk di bangku SMP.
“Sejak SMP kelas 1 awalnya saya tidak ada teman di kota, karena saya SD-nya di kampung. Jadi ketika saya ke Merauke saya tidak ada teman dan teman satu-satunya saya itu bermain basket, dia ajak saya untuk main basket tapi saya menolak karena saya tidak tahu basket itu apa. Teman saya bahkan menolak berteman dengan saya kalau saya tidak bermain bola basket,” kenang Lea.
Walaupun gagal membawa tim basket putri Papua menyabet medali di ajang PON XIX Jawa Barat tahun 2016 silam. Lea cukup punya banyak prestasi di olahraga basket baik di level klub hingga level tim nasional.
Bersama klubnya, Surabaya Fever, Lea sukses mempersembahkan gelar juara kompetisi kasta tertinggi bola basket putri Indonesia, Srikandi Cup 2019. Lalu saat memperkuat tim nasional basket putri Indonesia, Lea juga menorehkan sejumlah prestasi.
Lemari prestasinya telah mengoleksi medali emas turnamen 3×3 Federation de Internationale de Basketball (FIBA) U-18 Malaysia tahun 2017, medali perunggu SEA Games Malaysia tahun 2017, medali perak Asian school basketball Thailand tahun 2017, medali perunggu SEA Games Filipina tahun 2019, kualifikasi olimpiade di Australia tahun 2021, Piala Dunia FIBA 3×3 di China tahun 2018, turnamen U-23 FIBA 3×3 di Turkmenistan tahun 2018, dan Asian school basket ball tahun 2016.
PON XX akan menjadi PON kedua bagi pebasket putri bertinggi badan 178 cm itu. Lea akan tampil di dua nomor sekaligus, 5×5 dan 3×3. Ia optimis bisa mempersembahkan medali emas bagi kontingen Papua.
“Saya sangat yakin. Kita lihat saja ke depannya, saya sangat optimis bisa mendapatkan medali emas PON XX,” pungkasnya.
Sementara itu, posisi pelatih tim basket Papua saat ini masih diemban oleh Jamin Mattotoran yang berlisensi A Nasional. Coach Jamin pernah menukangi timnas Indonesia putra U-18 di Bangkok, Thailand. Ia dibantu asistennya, Jerry Lolowang yang juga mengantongi lisensi A Nasional.
Dirinya mengaku, persiapan timnya sampai saat ini sudah dalam kondisi siap tempur. Mulai dari fisik dan juga teknik sudah cukup mumpuni.
“Persiapan atlet sudah siap tempur. Fisik dan skill sudah siap. Target kami optimis untuk meraih medali, minimal bisa meraih dua medali emas putra dan putri,” ungkapnya.
Potensi medali dari tim basket Papua pada PON XX cukup terbuka lebar. Apalagi mereka juga diperkuat oleh sejumlah atlet timnas asal Papua, seperti di tim putra ada nama Armando Kaize dan tim putri ada Lea Kahol.
“Untuk sekarang ada dua pemain kita yang ke timnas elite, atas nama Armando Kaize dan ada juga Lea Kahol yang tergabung dalam timnas SEA Games,” tandasnya.
Editor | TIM
Komentar