KARUBAGA | PAPUA TIMES- Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tolikara menghadirkan sebuah brand kopi dengan aroma dan cita rasa terbaik bernama Toli Coffee. Berbeda dengan kopi dari daerah lain, kopi hasil petani Tolikara ini memiliki keunggulan tersendiri karena ditanam di dataran tinggi dengan kondisi tanah yang sangat subur, tanpa pupuk kimia dan didukung ketersediaan air yang cukup.
“Toli Coffee memiliki cita rasa yang sangat khas. Bagi para pecinta kopi, sekali menyeduh kopi ini, pasti akan merasakan bedanya. Sebab kopi jenis arabika di Tolikara ditanam di antara tanaman Buah Merah dan menggunakan pupuk organik,” kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tolikara, Ir. Palangsong Latuconsina, Sabtu (21/8/2021) di Kampung Agrowisata Linggirame Desa Ebenheizer Distrik Karubaga.
Didampingi sejumlah stafnya saat Danpos dan Anggota TNI Maleo beserta awak media Majalah Dani, Latuconsina menjelaskan bahwa guna meningkatkan hasil produksi kopi dengan kualitas terbaik, dinas yang dipimpinnya giat melakukan pendampingan dan pelatihan bagi para petani. Mulai dari persiapan bibit, penanaman, perawatan hingga produksi dan pemasaran hasil kopi.
“Kami punya Program 1 petani tanam 2 hektar kopi. Untuk saat ini sekitar 900 hektar tanaman Kopi menyebar di seluruh wilayah Tolikara dengan hasil produksi mencapai sekitar 90 ton per tahun. Kami berusaha agar jumlah ini terus meningkat setiap tahun karena komoditi kopi sangat menjanjikan di daerah pegunungan yang subur dan sejuk ini,” ujarnya.
Menurut Latuconsina, untuk menghasilkan bubuk kopi Toli Coffee terbaik, pihaknya membeli biji kopi dari para petani lalu diolah di Pabrik Kopi Kampung Agro Kolengger Distrik Karubaga. Proses pengolahan dilakukan secara cermat dengan memperhatikan aspek kebersihan dan kesehatan. Sambil tetap mempertahankan kualitas cita rasa kopi terbaik.
“Dalam pengolahan kopi, mulai dari sortasi berdasarkan ukuran dan pembersihan kotoran, penyimpanan, pengorengan/pemanggangan, penyangraian/roasting dan seterusnya hingga packing atau pengepakkan, kami tidak mencampuri bahan lain. Jadi bubuk kopi murni. Kami juga telah mendapat izin dari Balai POM untuk standarisasi, regulasi dan sertifikasi produk,” paparnya.
Terkait pemasaran, Latuconsina mengatakan, saat ini Toli Coffee bisa didapat di beberapa gerai di Kota Karubaga dan Wamena. Untuk Kota Jayapura, Toli Coffee tersedia di Toko milik drs. I Made di Ekspo Waena dan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Taman Imbi Jayapura, Petra’s Mini Café Jln. Raya Abepura–Jayapura, Kompleks Bucend II Entrop Jayapura. Bahkan, Toli Coffee sudah mulai Go Internasional dan sangat diminati di beberapa negara.
“Kami juga bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia untuk pengiriman Toli Coffee ke sejumlah daerah bahkan hingga ke Cina, Inggris dan beberapa negara lainnya. Pengiriman ke luar negeri sekarang terhenti karena Pandemi Covid-19,” beber Latuconsina.
Antusiasme masyarakat pecinta kopi terhadap Toli Coffee salah satunya terlihat saat Festival Kopi Papua yang diselenggarakan Bank Indonesia di Jayapura pada penghujung 2019 tahun lalu. Kata Latuconsina, terbukti stand Toli Coffee paling ramai dengan jumlah pengunjung lebih dari 700 lebih orang dan jumlah kopi yang terjual sebanyak 200 bungkus.
“Para pejabat yang berkunjung ke Stand Toli Coffee antara lain, bapak Walikota Tomi Mano, Bapak Pangdam, Wakapolda, Kepala Regional 11 PT. Pos Indonesia, Kepala PT. Pos Indonesia Kota Jayapura dan pejabat-pejabat penting lainnya. Mereka sangat antusias dan memberikan apresiasi yang tinggi untuk Petani Tolikara,” tuturnya.
Antusiasme serupa juga terlihat saat Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tolikara menggelar acara minum Toli Coffee gratis di beberapa tempat. Salah satunya, saat perayaan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 2021 di Lapangan Merah Putih Karubaga. Usai upacara bendera, Bupati Tolikara, Usman G. Wanimbo, SE.M.Si bersama para pejabat tampak bersemangat menikmati Toli Coffe bersama warga.
“Jadi saat ini, Pemerintah Kabupaten Tolikara berkomitmen untuk tetap bersinergi dengan para petani dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui usaha kopi. Langkah yang ditempuh antara lain, memperluas lahan penanaman kopi, melakukan pembinaan, dan pendampingan kepada para petani serta meningkatkan pemasaran secara berkesinambungan,” jelas Latuconsina.
Dalam kunjungan ke Kampung Linggirame, Ir. Palangsong Latuconsina dan stafnya didampingi Kepala Desa Desa Ebenheizer, Juben Kogoya bersama warga setempat, memberikan kesempatan kepada Danpos dan Anggota TNI Maleo serta awak media Majalah Dani untuk melihat rumah produksi Toli Coffee sambil menikmati keindahan alam dan tanaman komoditi agrowisata. Ada tambak ikan, perkebunan kopi, nanas, buah merah, dan berbagai tanaman komoditi lainnya.
Pemberdayaan ekonomi kerakyatan (ekora) merupakan bagian dari visi pembangunan Pemkab Tolikara di bawah kepemimpinan Bupati Usman G. Wanimbo, SE.M.Si dan Wakil Bupati Dinus Wanimbo, SH.MH yakni “Terwujudnya Tolikara Yang Maju, Unggul, Dan Mandiri”.
Dalam Program Pengembangan Ekonomi Masyarakat, Pemkab Tolikara fokus pada beberapa program utama. Antara lain, peningkatan produktivitas dan perluasan kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, penyediaan bibit unggul, dan sertifikasi produk-produk pertanian unggulan yang benilai ekonomi tinggi.
Editor | DERWES YIKWA
Komentar