PON XX: Farid Prayuda Penembak Jitu Papua

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Cabang olahraga menembak berpeluang menyumbangkan medali emas bagi kontingen Papua pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Mereka diperkuat salah satu penembak jitu berpengalaman binaan JRB Papua, Farid Prayuda.

Pria kelahiran Surabaya, 26 tahun lalu itu bukan berstatus atlet kontrak. Farid merupakan jebolan klub JRB Papua yang sudah bergabung sejak masih duduk di bangku SMA.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Farid mulai menekuni olahraga menembak sejak 2011 saat masih SMP. Dia mendapatkan dorongan dari sang Ayah yang juga merupakan seorang penembak dan anggota Polisi.

“Saya menekuni olahraga ini sejak 2011, dan waktu itu saya masih SMP dan sudah mulai ikut turnamen juga. Saya tertarik dengan olahraga menembak karena hobi yang bisa berlanjut menjadi prestasi. Yang menginspirasikan saya untuk ikut olahraga ini Ayah saya yang juga seorang penembak,” ujar Farid.

Karena punya potensi besar sebagai seorang penembak, JRB Papua memboyongnya untuk bergabung. Dari situlah dia berkesempatan untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) menjelang PON XIX di Jawa Barat.

“Saya mulai bergabung di tim Papua ini dari tahun 2014. Saya dibina di Papua. Dan saya dipanggil untuk ikut TC PON, status saya bukan atlet kontrak. Dari pertama kali saya memang bermain untuk Papua, sebenarnya dari tahun 2012 dari masih SMA, cuma saya baru dipanggil untuk TC itu di tahun 2014,” jelasnya.

Ketika tampil untuk pertama kali membela Papua di ajang PON, Farid berhasil menyumbangkan medali perunggu di Jawa Barat. Saat itu, ia tampil di nomor 10 meter air rifle standard.

Pasca PON XIX, Farid terus menambah jam terbangnya dengan mengikuti sejumlah kejuaraan, baik di level nasional hingga internasional.

“Sudah banyak turnamen yang saya ikuti, Kejurnas-kejurnas sudah beberapa kali, cuma yang menonjol sih seperti PON XIX dan terus bertanding di Kejuaraan Asia Tenggara di Vietnam. Itu tahun 2017 dengan prestasinya dapat juara 3 itu saya tampil tim 3 orang,” bebernya.

Dari olahraga menembak, Farid akhirnya bisa menggapai impiannya menjadi seorang abdi negara. Dia kini berprofesi sebagai anggota TNI di Jakarta. Kendati sudah disibukkan dengan tugasnya, Farid tetap berlatih intens menyiapkan diri menuju PON XX untuk membela Papua.

Farid tetap optimis bisa mendapatkan medali emas bagi kontingen Papua. Apalagi dia akan tampil di dua nomor dan juga beregu.

“Kalau menurut saya, target medali tidak menjadi beban buat saya, dan saya nanti akan main di dua kelas juga di beregu. Jadi ada empat peluang untuk saya. Kalau medali emas semoga saja kita bisa dapat di beregu. Saya tetap optimis,” ujarnya.

Sementara itu, pelatih menembak Perbakin Papua, Hadi Sucipto tak menampik jika timnya masih menempatkan Farid sebagai penembak unggulan di ajang PON XX nanti.

“Farid di PON XIX Jabar dia dapat medali perunggu di nomor 10 meter, tapi sekarang dia sudah naik tingkat ke nomor 300 meter dan 50 meter. Kita harapkan di dua nomor itu dia bisa meraih medali karena selama pandemik ini tetap ada iven Kejurnas yang diikuti, baik secara offline maupun online. Dan Farid ikut yang online. Di iven Kejurnas sering dapat medali,” kata Hadi.

“Farid itu dari masih SMA sudah ikut dengan tim Papua. Dia jadi salah satu unggulan kita. Sekarang ini karena dia sudah naik kelas, makanya kita berharap di nomor andalannya perbakin Papua, 300 meter dan 50 meter itu di bisa mendapatkan medali,” pungkasnya.

Editor | TIM