JAYAPURA | PAPUA TIMES- Danau Sentani di Kabupaten Jayapura seakan tak pernah habis melahirkan atlet-atlet dayung hebat bagi Tanah Papua, bahkan menjadi tulang punggung Indonesia. Setelah pensiunnya si Ratu Dayung, Ernie Sokoy, kini Papua memiliki salah satu pendayung putri potensial, Stevani Maysche Ibo.
Vani, begitu dia akrab disapa, sebenarnya bukan pendayung baru di kontingen Papua, dia sudah tampil di PON XIX Jawa Barat tahun 2016 lalu. Vani merupakan jebolan PPLP Papua yang mulai bergabung sejak tahun 2013.
Pendayung asli dari Bumi Kenambai Umbai berusia 25 tahun itu mulai menapaki karier seniornya sejak 2014 di nomor Traditional Boat (TBR).
“Sejak tahun 2013 saya ikut dayung karena om saya juga sebagai pelatih PPLP dayung dan dia yang suruh saya untuk ikut tes. Tahun itu juga saya bergabung di tim PPLP dan bermain di nomor kayak tunggal dan beregu. Di tahun 2014, saya mulai bergabung dengan tim senior di nomor Tradisional Boat (TBR ),” kata Vani.
Vani sudah cukup bergelimang prestasi. Sejak pertama kali tampil di kejuaraan bergengsi, tepatnya Pra PON di Palembang tahun 2015, dia turut mempersembahkan 4 medali emas. Lalu selanjutnya di PON XIX Jawa Barat tahun 2016, Vani kembali menyumbangkan 2 medali emas.
“Waktu di Pra PON Palembang tahun 2015, saya ikut persembahkan 1 emas nomor kayak-2 putri 500 meter dan 3 emas nomor dragon boat putri. Di PON Jawa barat tahun 2016, saya meraih 1 medali emas nomor kayak-2 putri 500 meter dan 1 emas serta perak nomor dragon boat putri,” jelasnya.
Tak hanya di iven PON, Vani juga sukses mendulang medali Kejuaraan Nasional di Palembang tahun 2017 dengan membawa pulang 1 medali emas nomor kayak-1 putri 500 meter dan 1 perak nomor kayak-2 putri 500 meter.
Vani sendiri sejatinya merupakan atlet unggulan Indonesia dan tergabung di skuad Pelatnas sejak tahun 2015. Prestasinya juga terbilang moncer di level internasional. Di Asian Games 2018, dia ikut menyumbangkan medali perak di nomor TBR Putri 500 meter. Lalu di Asian Canoe sprint Championship Thailand 2019, ia menyebut 2 medali emas dari nomor kayak-1 putri 500 meter dan 200 meter. Di ajang SEA Games Filipina 2019, Vani lagi-lagi ikut menyumbangkan 2 medali emas dan 2 perak di nomor dragon boat.
Sayang, Vani gagal membawa Indonesia lolos ke Olimpiade Tokyo karena hanya finis di peringkat ke-4 nomor kayak tunggal 200 meter.
Di PON keduanya nanti di rumah sendiri, Vani ingin melanjutkan tradisi emas bagi dayung Papua. Dia optimis bisa mempersembahkan medali emas.
“Saya optimis bisa sumbang 2 medali emas Di nomor kayak tunggal. Kami sebagai tuan rumah harus memberikan yang terbaik,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Harian Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Papua, Ganda Siregar mengatakan meskipun Vani Ibo gagal ke Olimpiade, namun ia meyakini standar kemampuan yang dimiliki oleh atlet unggulan Papua itu masih yang terbaik di Indonesia di kelasnya.
“Untuk PON XX ini kita prediksikan dia dapat 2 medali emas di nomor kayak-1 250 meter dan 500 meter, kita memang berharap besar. Jangankan di tim dayung kita, tapi di Pelatnas dia memang spesialis kayak 1,” kata Ganda.
Dengan kehadiran Vani, PODSI Papua ingin mempertahankan tradisi emas di cabor dayung yang sudah dalam lima edisi beruntun PON mereka tak pernah gagal menyumbangkan medali emas.
“Kalau tidak salah sejak PON di Surabaya sampai dengan terkahir di Jawa Barat atau dalam lima tahun PON itu kita berada di posisi medali emas. Kita berharap target 5 medali emas bisa dicapai nanti di PON XX. Kalau kita berhasil lagi, maka selama enam PON beruntun kita bisa mempertahankan itu,” pungkasnya.
Editor | TIM
Komentar