PON XX: Jeremia Wihardja Siap Pasok Medali Emas Bagi Papua

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Tak banyak yang mengenal siapa itu Jeremia Wihardja. Atlet berusia 21 tahun itu adalah salah satu andalan kontingen Papua di cabang olahraga Sepatu Roda pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Oktober mendatang.

Jeremia Wihardja, kelahiran Jakarta 2 Oktober 2000. Dia memutuskan bergabung dengan tim sepatu roda Papua sejak 2015 silam. Meski bukan produk asli Tanah Papua, namun Jeremia merupakan binaan klub asal Papua yang ber- homebase di Bekasi, Cenderawasih Speed Skating.

PSU, Ko Pilih Siapa

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Putaran Pertama Cagub BTM Meraih Suara Terbanyak 269.970 Suara Sedangkan Cagub MDF Meraih 262.777 Suara

https://bit.ly/PapuaTMK-survey

Jeremia adalah adik kandung mantan atlet sepatu roda dan ice skating nasional yang menyabet medali emas SEA Games 2011, Johannes dan Steavanus Wihardja. Indonesia mengenal mereka dengan sebutan “Wihardja Brothers”. Jeremia termotivasi untuk menjejaki prestasi dua kakaknya itu.

“Saya dipercayakan oleh cenderawasih speed skating untuk bisa bergabung di tim Papua dan ini merupakan PON pertama saya, karena di tahun 2016 Papua hanya menurunkan tim putrinya. Papua merupakan kontingen pertama saya,” kata Jeremia.

“Saya memulai olahraga ini dari kelas 2 SD, tapi sempat vakum dan lanjut lagi di umur 15 tahun. Kala itu Pak Jefri (Abel) yang membina saya di klub cenderawasih hingga saya bisa seperti saat ini, bisa bergabung dengan tim Papua untuk PON XX tahun ini,” sambungnya.

Meski masih berusia muda, prestasi yang ditorehkan oleh Jeremia juga tak kalah bagus dari sang kakak. Dalam sebuah kejuaraan Asia di China tahun 2018, Jeremia sukses menempati peringkat kedua. Setahun berikutnya, dia menempati peringkat ketiga di kejuaraan yang sama. Namanya pun langsung masuk dalam skuad sepatu roda Indonesia untuk SEA Games 2019 di Filipina. Di multi iven antar negara Asia Tenggara itu, Jeremia membawa pulang medali perunggu.

“Prestasi tertinggi yang pernah saya torehkan yakni juara 2 di Asia trophy 2018 di China, juara 3 Asia trophy 2018 di Indonesia dan juara 3 SEA Games 2019 di Manila, Filipina,” ungkapnya.

Dari 12 atlet yang dipersiapkan sepatu roda Papua menuju PON XX, hanya Jeremia dan Dinda Salsabila yang pernah berlaga di SEA Games. Ia pun optimis akan memberikan prestasi terbaik bagi Papua di rumah sendiri.

“Kebetulan untuk di SEA Games 2019 kemarin saya berdua dengan Dinda Salsabila yang merupakan atlet putri sepatu roda Papua. Target untuk PON nanti adalah medali emas. Kalau ditanya optimis atau tidak, tentu saja saya harus optimis karena dengan optimis bisa membangkitkan mental kita untuk menjuarai PON ini,” tuturnya.

Ketua Umum Persatuan Olahraga Sepatu Roda Indonesia (Perserosi) Papua, Jefri Abel mengaku pihaknya menaruh harapan besar pada Jeremia untuk bisa mempersembahkan medali emas bagi kontingen Papua. Kemampuan dan kepribadian Jeremia membuatnya yakin akan ada prestasi yang bisa diraih pada PON XX nanti.

“Sejak dia bergabung dengan kita pada 2015 dia sudah menunjukkan keseriusan dalam berlatih. Sampai-sampai dia harus memilih home schooling karena fokus di sepatu roda.”

Dia menggeluti salah satu disiplin nomor kita yakni ice skating dan cukup punya nama besar di Indonesia. Tahun 2019 di SEA Games Manila dia turut memberikan andil medali, dan saya optimis pada PON XX dia bisa berbicara banyak sebagai salah seorang skater terbaik di Asia Tenggara saat ini. Dia jadi unggulan kita, selain punya prestasi dia juga punya kepribadian yang bagus dan itu merupakan kunci suksesnya,” kata Abel.

Ia berharap para atletnya bisa diberikan pekerjaan jika saja berhasil memberikan medali bagi kontingen Papua pada PON XX.

“Apabila mereka mampu memberikan prestasi terbaik bagi Provinsi Papua, saya berharap Pemerintah Provinsi maupun Kota bisa melirik mereka jika nanti akan pensiun sebagai atlet. Yah setidaknya bisa diberikan ruang untuk menjadi PNS ataupun TNI Polri, tapi dengan catatan harus mendapatkan medali,” harapnya.

Editor : TIM

Komentar