JAYAPURA | PAPUA TIMES -Tim Panahan Papua punya sederet atlet potensial yang siap memberikan medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, Oktober mendatang. Rezza Octavia salah satunya. Dia merupakan atlet Pelatnas yang nyaris berlaga di Olimpiade Tokyo.
Pemanah putri kelahiran Sidoarjo, 25 Oktober 2000 itu cukup punya jam terbang di kejuaraan panahan, walaupun PON XX akan menjadi debut perdananya tampil di hajatan akbar olahraga Indonesia.
Rezza, mulai menggeluti olahraga panahan sejak usia 9 tahun. Ketika itu, orang tuanya pindah tugas dari Sidoarjo ke Bojonegoro. Dari situlah dia mulai dikenalkan pada olahraga panahan dan ditempa menjadi seorang atlet.
“Saya mulai berkecimpung di dunia panahan sejak usia 9 tahun. Saya bukan berasal dari keluarga atlet Panahan. Waktu itu saya ikut Ibu saya pindah kerja ke Bojonegoro dari Sidoarjo tahun 2009. Akhirnya saya disuruh cari kesibukan dan saya ikut olahraga panahan. Itu dikenalkan oleh ibu guru SD saya. Saya mulai berlatih panahan sejak saat itu,” kata Rezza.
Pemanah berdarah Batak – Jawa itu mencatatkan banyak prestasi di kejuaraan panahan sejak usia dini di nomor recurve, mulai dari level Sekolah Dasar hingga tingkat pelajar nasional.
“Saya ikut kejuaraan itu mulai Pekan Olahraga (POR) SD. Kemudian saya mengikuti POPDA tahun 2016 di usia 16 tahun, di situ saya sapu bersih emas. Di Kejurnas PPLP tahun 2016 saya dapat medali emas dan di tahun 2015 dan 2017 itu saya dapat medali juga. Lalu di POPNAS tahun 2017 saya ikut juga dan hasilnya saya dapat 1 medali emas dan 1 medali perak,” jelasnya.
Karena masih berusia muda dan punya banyak prestasi, Rezza akhirnya masuk dalam radar tim panahan Papua. Dia menjadi salah satu pemanah andalan yang dipersiapkan untuk menghadapi PON XX. Rezza mulai bergabung dengan tim Papua sejak 2018.
“Saya pertama kali bergabung dengan tim Papua itu sejak 2018. Alasannya karena saya ingin mencari prestasi yang lebih tinggi lagi. PON XX akan menjadi debut saya nanti di iven PON. Sebelumnya saya belum pernah ikut PON,” tuturnya.
Rezza merupakan anggota tim Pelatnas yang dipersiapkan menuju Olimpiade Tokyo. Sayang, Rezza dan rekan-rekannya gagal di perempatfinal Pra Olimpiade beregu panahan dari tim Meksiko. Rezza sudah bergabung dan berlatih di Pelatnas sejak 2020.
“Saya diipanggil ke Pelatnas sejak 2020. Tapi kita gagal di nomor beregu dari Meksiko di pra olimpiade di babak perempatfinal. Saat ini saya masih berlatih di Pelatnas,” katanya.
Rezza mengaku perhatian dari Pengurus Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Papua sangat luar biasa selama masa pemusatan latihan menuju PON XX. Karena itu, ia menargetkan medali emas.
“Dari kacamata saya, perhatian kepada kita di tim panahan sudah luar biasa sekali. Dan target saya sih maunya yang terbaik, yakni medali emas. Karena kita di panahan ditargetkan 3 medali emas. Saya akan berusaha lebih baik lagi karena saya saat ini berlatih bersama tim Pelatnas, sedangkan teman-teman yang lain di Pelatda di Jawa Tengah,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Perpani Papua, Juliana J. Waromi mengaku bangga ada atletnya yang masuk dalam tim Pelatnas Olimpiade, yang merupakan sebuah sejarah bagi Tanah Papua.
“Kami bangga ada atlet Panahan Papua yang dipersiapkan untuk PON XX dipanggil bergabung dengan Pelatnas Panahan Olimpide. Saya berharap Rezza nanti dapat menunjukan kemampuan terbaiknya. Ia juga punya semangat yang tinggi untuk meraih prestasi di olahraga ini. Kami targetkan dapat medali emas di PON XX,” kata Waromi.
Editor | TIM
Komentar