JAYAPURA | PAPUA TIMES- Panitia Besar (PB) PON XX Papua membantah pemberitaaan di sejumlah media yang yang menyebut Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua Oktober 2021 mendatang ditunda ke tahun 2022 akibat pandemo Covid-19.
Sekertaris Umum PB PON XX Papua, Drs. Elia Loupatty,MM menegaskan hingga kini jadwal PON masih tetap berlangsung pada Oktober 2021. Dan PB PON tetap bekerja menyiapkan penyelenggaraan PON berlangsung secara normal.
Oleh karenanya, Loupatty menekankan agar pers dan media di Papua dan Indonesia benar-benar melakukan cek dan ricek sebelum menyampaikan informasi ke public.
“Siapa yang bilang PON tunda, kata siapa PON bisa ditunda, tidak ada PON tunda. Semua keputusan itu di tangan presiden, bukan menteri siapapun itu. Kalau ada berita yang bilang itu tidak benar, karena pertemuan Gubernur tidak seperti itu,” tegasnya saat menghadiri Dialog Out Door PON XX Papua 2021 dengan tema PON Papua Diantara Pandemi dan Prestasi yang disiarkan langsung Radio Republik Indonesia (RRI) atas kerjasama KONI Papua,PB PON dan RRI.
Loupatty menegaskan penundaan PON merupakan keputusan Presiden Joko Widodo dan bukan pejabat dibawahnya.
Apabila PON ditunda, kata Elia, tidak bisa dilakukan dengan keputusan sepihak, namun keputusan bersama dengan berbagai pertimbangan. Apalagi persiapan tuan rumah Papua dipastikan telah berjalan sesuai on schedule untuk penyelenggara, termasuk dipastikan venue PON telah rampung.
“Keputusan itu harus berbagai pertimbangan, tidak bisa langsung di bilang untuk tunda. Kita tuan rumah terus bekerja keras sukses kan PON, venue pun sudah rampung. Kalau ditunda lagi sudah bagaimana itu,” ujarnya.
Ditambahkan juga bahwa PB PON XX Papua masih menyiapkan penyelenggara secara normal, meskipun penyiapan teknis terus dilakukan dalam mengantisipasi pandemi Covid-19.
“Kami masih dengan penyelenggara normal, tapi juga bidang kesehatan bekerja untuk pandemi Covid-19. Masih siapkan normal karena belum adanya putusan apapun jika PON lewat virtual atau ditunda, semuanya putusan presiden,” pungkasnya.
Editor | HANS B | NALDI K
Komentar