PON XX: Adat Tuntut Pemerintah Bayar Air Stadion LE

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Masyarakat adat Ohey Heram menuntut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua segera membayar penggunaan air untuk sejumlah venue yang berada diarea stadion Lukas Enembe (LE) seperti venue Menembak, Istora dan Aquatic.

Permintaan itu disampaikan tokoh masyarakat Ohey Heram, Dantje Nere, S.Sos.M.Si yang juga sesepuh keluarga Besar Waly Nere kepada pers di Jayapura.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Dr. BENHUR TOMI MANO | YERMIAS BISAI,S.H 53%, 55539 votes
    55539 votes 53%
    55539 votes - 53% of all votes
  • KOMJEN POL MATHIUS D FAKHIRI,SIK | ARYOKO RUMAROPEN 47%, 50051 vote
    50051 vote 47%
    50051 vote - 47% of all votes
Total Votes: 105590
26 November 2024
Voting is closed

Kata Dantje, air yang dipasok kedalam kompleks stadion Lukas Enembe, venue Menembak, Istora, Aquatik berasal dari mata air tanah adat “HOROLY” di punggung gunung Cycloop milik suku besar Wali Nere yang merupakan bagian dari suku besar Oheey Heram, di distrik Sentani Timur.

Penggunaan airnya telah berlangsung sejak tahun 2017 hingga saaat ini tanpa ada kompensasi. Oleh karenanya, dia meminta Pemprov Papua membayar hak mereka.

“Kami minta agar rencana penyerahan venue-venue yang sudah rampung dibangun agar disertai juga pembayaran penggunaan air yang sudah digunakan selama ini, supaya penyelenggaraan PON Oktober mendatang lancar,”pinta Dantje Nere.

Air merupakan sumber utama untuk Cabang Olahraga Aquatik. Apabila tidak ada penyelesaian maka pasokan air ke dalam stadion dan venue Aquatic untuk lomba renang, loncat indah dan lainnya bakal macet.

“Air sumber utama yang mengalir ke empat kolam Sebagai media utama pertandingan olahraga Aquatik. Tanpa air tidak bisa ada pertandingan renang, loncat indah, Renang dan sebagainya. Makanya kita minta pemerintah selesaikan pembayaran air,”tegasnya

Nere mengaku belum ada itikad baik dari pemerintah untuk membayar kompensasi padahal bila dihtiung air yang dipasok ke sekitar kompleks stadion sudah mencapai jutaan kubik air.

“Jangan sampai terjadi pemalangan jalan masuk ke venue-venue sperti yang terjadi di Doyo. Makanya kita minta untuk pemerintah segera membayar hak-hak masyarakat adat sebelum PON XX,”bilang Nere.

Dantje Nere kembali mengingatkan agar sebelum penyerahan venue-venue dari pelaksana proyek kepada pemerintah, sebaiknya pemerintah segera menuntaskan masalah relokasi warga dan pembayaran sumber mata air milik masyarakat adat.

“Kami minta untuk masalah relokasi masyarakat di sekitar kompleks dan masalah sumber air utama yang dipasok ke kompleks stadion segera dituntaskan,”tandasnya.

Editor | HERMON K | SIMSON R

Komentar