JAYAPURA | PAPUA TIMES– Dibangun sejak 2010 lalu, Pabrik ubi jalar milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua kini dilirik Pemkab Keerom.
Pabrik yang berlokasi di Kampung Arsopura, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom tersebut, dinilai strategis untuk pengembangan hasil tani warga setempat.
Apalagi pabrik itu, belum dimanfaatkan secara maksimal oleh instansi terkait bahkan terkesan tak terawat.
“Makanya kita ingin supaya aset ini bisa kita pinjam pakai oleh masyarakat Keerom. Intinya adalah bagaimana agar ini aset dapat digunakan demi kepentingan masyarakat di Keerom,” terang Penjabat Bupati Keerom,DR. Ridwan Rumasukun,SE.MM kepada pers, yang baru-baru ini turun langsung melihat bangunan pabrik ubi jalar.
Ridwan yang juga menjabat Asisten Bidang Umum Sekda Provinsi Papua menyayangkan tak dimanfaatkannya mesin pengolahan ubi jalar di pabrik, padahal memiliki nilai ekonomis sangat tinggi bila digunakan dengan benar.
Belum lagi, pabrik tersebut dibangun pada luas area yang mencapai 10 hektar.
“Makanya kita juga berharap koperasi petani di Keerom yang ingin memanfaatkan aset tersebut untuk bisa segera menyurat kepada Pemprov Papua, DPRP”. “Kami di Pemkab Keerom pastinya siap membuat surat dukungan,” pungkas ia.
Ketua DPRD Keerom, Bambang Wijianto katakan hasil singkong petani setempat sangat melimpah, dimana hampir setiap desa memiliki lahan singkong.
Oleh karenanya, wacana pemanfaatan Pabrik ubi jalar milik Pemprov Papua dinilai sangat potensial untuk mengangkat ekonomi petani Keerom yang saat ini tengah menghadapi masa pandemi.
“Saat ini masyarakat di kawasan Arso 4 dan 12 contohnya, sedang giat menanam jagung dan singkong. Sehingga bila aset pabrik milik Pemprov Papua itu bisa dipinjamkan, maka saya yakin produktifitas petani bisa ditingkatkan,” tandasnya.
Editor | EDWIN RIQUEN
Komentar