Pesawat TNI dan Polri Evakuasi Korban Wamena

WAMENA (PTIMES)- Panglima Kodam (Pangdam) XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI, Herman Asaribab memastikan pesawat Hercules milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengevakuasi korban kerusuhan di Wamena. Pesawat tersebut diprioritaskan untuk mengangkut korban meninggal dunia dan korban luka yang dirujuk ke Rumah Sakit (RS) di Jayapura.

Pesawat C-235 Berada di Bandara Sentani Usai Pelayanan.

Hal itu dikatakan Pangdam Asaribab menginteraksi permintaan Gubernur Papua agar korban-korban kerusuhan di Wamena khususnya yang meninggal dunia dan korban luka yang membutuhkan layanan medis di Jayapura untuki segera dievakuasi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena Jayawijaya.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

“Pesawat kita sudah melayani evakuasi korban meninggal dan korban yang harus dirujuk ke rumah sakit di Jayapura. Kita juga prioritaskan mengangkut korban pengungsi khususnya perempuan dan anak-anak yang trauma,”kata Panglima usai mengunjungi korban kerusuhan bersama Gubernur Papua, Lukas Enembe,S.IP.MH di Wamena,Rabu petang (25/9/2019)

Menurut Pangdam, selain membantu evakuasi korban kerusuhan, pesawat Hercules juga digunakan untuk mengangkut bahan makanan untuk para pengungsi yang kini berada di Markas Kodim 1702 dan Markas Polres Jayawijaya. “Kita juga mengangkut bahan makanan bagi pengungsi,”ujar Asaribab.

Hal senada juga disampaikan Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw, Perwira Tinggi utusan Kapolri untuk Papua. Dia mengatakan bahwa Polri telah menempatkan satu unit pesawat C-235 di Papua untuk membantu evakuasi masyarakat akibat kerusuhan.

Pesawat tersebut sudah berada di Jayapura dan melayani kegiatan kemanusian dan juga mendukung operasional Polri memulihkan keamanan dan ketertiban di tanah Papua.

“Pesawat Polri sudah berada di Papua untuk mendukung pemulihan keamanan dan ketertiban sekaligus membantu masyarakat yang tertimpa bencana,”ungkap Waterpauw.

Editor: HANS BISAY