DENPASAR- Tim Cruzer Gateball Papua gagal memenuhi target menjadi juara umum di Open Bali Turnamen Gateball. Dari tiga tim yang diturunkan di nomor Double Campuran, Triple Campuran dan Beregu Campuran gagal meraih juara. Hanya tim Cruzer Papua Beregu Campuran yang berhasil meraih juara dua dan berhak mendapatkan tropi dan dana pembinaan Rp20 juta.
Di Babak final, Minggu(24.3/2019), tim Cruzer Papua Beregu Campuran kalah 11-8 dari Tim Badung Bali. Juara ketiga di nomor tersebut diraih Tim Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi Denpasar. Sebelum melangkah ke final, tim Cruzer Papua menghempaskan tim Pergatsi Denpasar. Keperkasaan tim Papua ini cukup teruji dengan mengalahkan tim Pergatsi Denpasar yang disiapkan sebagai tim inti PON Bali dengan skor 14-11.
Untuk nomor Triple Campuran, tim Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Mataram keluarga sebagai juara pertama diikuti Pergatsi Sulawesi Utara di juara kedua dan juara ketiga diraih tim BBPJN Surabaya. Di nomor Double beregu, Pergatsi Sulut keluar sebagai juara, juara kedua tim Retto Solo Jawa Tengah dan juara ketiga tim Mahakam Samarida Kalimantan Timur.
Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi) Papua mengirimkan 13 atlet-atlet Gateball andalan Papua untuk mengikuti Open Bali Turnamen Gateball. 13 Atlet tersebut dibagi dalam tiga tim masing-masing Juniver Manalu, Sicilia Parerungan dan Ivan Boari Juniver Manalu, Sicilia Parerungan dan Ivan Boari yang di nomor triple campuran.
Di nomor double campuran, tim Gateball Papua yang menurunkan atlet Alexander Diksi Malonda dan Christina Ruwihastuti sedangkan nomor kategori Beregu Campuran, tim Papua diwakili Erwin, Eko Agus, Yutson Manuaron, Siska Mambrasar dan Bilha I Usu.
Ketua Umum Pengprov Pergatsi Papua, Ir. Osman H Marbun, M.MT dalam siaran persnya, mengatakan keikutsertaan Pergatsi Papua pada Open Bali Turnamen Gateball ini sebagai ajang pemanasan sekaligus tolak ukur atlet Gateball Papua jelang PON XX mendatang.
“Keikutsertaan kita di Open Bali Turnamen Gateball untuk pemanasan juga untuk mengukur sejauh mana kesiapan tim kita yang telah menjalani trainning center (TC) berjalan kurang lebih 5 bulan di Jayapura dibawah asuhan Andi Suardi,”ungkap Marbun.
Editor: HANS BISAY