BIAK- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak untuk mengembankan pariwisata perikanan. Pasalnya, kabupaten berjuluk kota karang panas itu memiliki potensi perikanan yang baik serta didukung budaya dan tradisi masyarakat byak.
“Bagi orang Biak laut merupakan kehidupan mereka. Satu-satunya mata pencaharian kehidupan mereka adalah ikan. Menangkap ikan ini sudah menjadi tradisi atau budaya orang Biak diiringi lagu daerah sehingga cocok dikembangkan pariwisata perikanan,”ungkap Drs.F.X. Mote,M.Si kepada pers.
Menurutnya, bila pengembangan pariwisata perikanan ini dilakukan, maka Pemkab Biak Numfor dapat mencontoh konsep pariwisata perikanan di Jepang maupun Australia. Dimana para wisatawan diajak untuk menangkap ikan dengan pancing dan kemudian menikmati hasil tangkapannya sendiri.
“Bisa juga ikan ditangkap dan dipajang di aquarium dan para wisatawan memilih sendiri ikan yang diinginkan kemudian diproses dan disajikan untuk dinikmati. Inilah konsep yang bisa dikembangkan untuk mendatangkan pemasukan bagi daerah,”katanya.
Dengan konsep tersebut, lanjut Mote, terdapat beberapa hal yang perlu dijaga semua pihak baik pemerintah dan masyarakat Biak yakni memastikan laut lestari dan tak menjadi tempat sampah. Para nelayan diwajibkan menangkap ikan menggunakan alat tangkap yang dilegalkan. Dan tidak menggunak bahan peledak.
“Pelestarian hasil laut dimulai dari kebersihan. Sampah plastik dan lainnya jangan sampai mencemarkan laut. Kemudian nelayan dilarang mencari ikan dengan bom karena merusak terumbu karang yang menjadi tempat ikan-ikan untuk hidup,”ungkap FX Mote.
Dia memastikan bila langkah-langkah pelestarian laut dapat dilakukan dengan baik melibatkan semua komponen masyarakat, maka kedepan Kabupaten Biak Numfor dapat menjadi pelopor pengembangan pariwisata perikanan.
Editor: YESAYA MANSAWAN
Komentar