JAYAPURA- Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua menyeruhkan seluruh umatnya untuk memberikan bantuan bahan makanan, air minum, selimut, pakaian layak pakai dan paket sabun,sikat gigi, handuk dan kebutuhan bahan pokok bagi korban banjir bandang di Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua. Bantuan dapat diserahkan langsung ke gereja GKI untuk selanjutnya di distribusi ke Posko gereja GKI Klasis Sentani.
“Kepada seluruh warga jemaat GKI dapat menyerahkan bantuan di posko gereja dan diakomodir lewat klasis GKI Port Numbay bekerja sama dengan klasis GKI Sentani untuk selanjutnya didistribusi ke korban-korban bencana,”demikian seruan GKI Papua yang dibacakan pada ibadah Minggu, (17/3/2019) di Gereja GKI Marthen Luther Kampkey Tanah Hitam Abepura.
Hingga Minggu Malam, gereja GKI di wilayah Abepura yang telah membuka posko bantuan bencana antara gereja GKI Harapan Abepura, GKI Marthen Luther. Sejumlah bantuan seperti bahan makanan , minuman dan pakaian layak , Minggu malam, mulai diserahkan warga ke gereja-gereja tersebut dan segera dikirim ke Sentani.
Sementara itu, data dari Sumber Posko Induk Penanggulangan Bencana Gunung Merah Kantor Bupati Jayapura pada Minggu malam pukul 20.00 WIT menyatakan 66 orang meninggal dunia. 34 orang belum ditemukan di Kamping Milimik, Sentani, 6 orang di Perumahan Inauli Advent Sentani dan 3 orang di Doyo Baru. Dilaporkan sekitar 30 orang luka berat dan 75 orang luka ringan.
Sementara total pengungsi dari bencana alam ini sekitar 4,143 orang dengan 1,450 orang di BTN Gajah Mada, 600 orang di BTN Bintang Timur, 203 di Doyo Baru, 400 orang di High International School (HIS) Sentani, 1,200 orang di Pos Induk Gunung Merak dan 300 orang di SIL Sentani.
Data kerusakan materiil yang dilapokran sekitar 350 unit rumah rusak berat, 211 unit rumah terendam, 3 unit jembatan Rusak berat dan 8 unit drainase rusak berat.
Selain banjir bandang, bencana longsor juga terjadi di pasar Ampera Kelurahan Numbay, Kota Jayapura Provinsi Papua yang menewaskan 7 orang dan 5 orang mengalami luka-luka.
Editor: HANS BISAY
Komentar