2018, Pembangunan 13 Ribu Unit Rumah di Papua Rampung

JAYAPURA- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua memastikan pada tahun 2018 mendatang, pembangunan rumah layak huni mencapa 13 ribu unit. Hingga September 2017 telah terbangun 12.650 unit rumah yang tersebar di seluruh Papua.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua, Dr. Muhammad Musa’ad, Selasa (26/9/2017) di Jayapura mengaku optimis dapat mencapai target pembangunan 13 ribut rumah layah huni di Papua. Pasalnya, dari 13 ribu rumah yang ditargetkan, tersisa 350 unit rumah yang belum terbangun. Dan segera kaan dibanguntahun depan.
“Hingga tahun 2017 sudah terbangun sebanyak 12.650 unit rumah layak huni yang tersebar di seluruh Provinsi Papua. Dan tinggal 350 unit rumah yang akan dibangun 2018 untuk memenuhi target 13 ribu unit rumah,”katanya.
Kepala Bappeda memastikan pembangunan 350 rumah itu segera diwujudkan karena sejalan dengan visi dan misi Gubernur Papua menopang 1.000 hari kehidupan dalam upaya menurunkan kemiskinan di Bumi Cenderawasih.
Lebih lanjut Musa’ad mengatakan untuk mewujudkan pembangunan perumahan di Papua, banyak kendala dan tantangan yang dihadapi. Antara lain adalah keterbatasan transportasi akibat kondisi geografis yang sulit. Serta minimnya dukungab dari masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Provinsi Papua Drs. Daud Ngabalin, menargetkan pembangunan 191 unit rumah sehat sederhana yan dibangun di seluruh Papua bakal rampung pada November 2017.
Pembangunan 191 unit rumah ini terbagi dalam 60 paket kegiatan dengan nominal keseluruhan mencapai Rp97 miliar. Sementara dari 60 paket tersebut, 30 diantaranya dialokasikan untuk pekerjaan konstruksi sementara sisanya untuk pengawasan.
Menurut Daud, pembangunan 191 rumah sehat sederhana tersebut disesuaikan dengan harga dasar dari tahun sebelumnya (2016). Dimana masing-masing wilayah, baik pegunungan maupun pesisir terdapat perbedaan harga dasar. “Sebab pembangunan rumah di wilayah pegunungan tentu memiliki kesulitan lebih tinggi ketimbang pesisir. Sehingga nilai dasar pembangunan rumah di pegunungan akan lebih besar daripada pesisir,” tutur dia.
Ia menambahkan, pembangunan rumah sehat sederhana tersebut akan dibiayai dari APBD provinsi Papua, dimana pihaknya sudah memasukan rencana umum pengadaannya dari Biro Pengadaan Barang dan Jasa setempat.

Editor: HANS BISAY

Komentar