ASEAN Para Games 2017, Perenang Papua Sumbang Emas

JAKARTA- Empat perenang Papua yang turun pada ASEAN Para Games IX/2017, Malaysia berhasil menymbangkan medali emas bagi kontingen Indonesia. Empat Perenang itu adalah Menaser Meriba Num yang berhasil menyabet medali emas dengan catatan waktu 01 menit 05.98 detik pada nomor 100 meter gaya bebas putra kategori S12 ASEAN Para Games IX/2017, Malaysia, Selasa (19/9/2017).
Kemudian Musa Mandan Karubaba yang berhasil meraih medali emas nomor Men’s 100m Freestyle (Gaya Bebas) S10, perenang berikutnya adalah Lince Suebu yang turun di nomor 50m gaya dada kelas SB14 dan perenang keempat Marianus Melianus Yowei yang tampil pada 50 m gaya dada kelas SB13. Atlet Papua berusia 29 tahun itu memecahkan rekor atas namanya sendiri yang dibuatnya di Nay Pyi Taw pada 2014 lalu. Saat itu, ia membukukan waktu 36,16 detik dan kini catatan tersebut diperbaikinya menjadi 34,05 detik.
Cabang renang menjadi lumbung emas Indonesia pada hari kedua ASEAN Para Games (APG) IX/2017 Kuala Lumpur. Dari 20 nomor yang diperlombakan, tim Merah-Putih sukses menyabet 11 emas, empat perak dan empat perunggu. Hebatnya, dari 11 medali emas, sembilan di antaranya merupakan pemecahan rekor APG.
Rekor pertama diciptakan oleh Laura Aurelia Dinda saat tampil di 100 m gaya bebas kelas S6 dengan membukukan waktu 1 menit 30,27 menit. Catatan tersebut lebih cepat dibanding raihan wakil Thailand Thongbai Chaisawas pada APG di Solo tahun 2011 lalu dengan catatan waktu 1 menit 30,77 detik. Rekor kedua berhasil dipecahkan oleh Musa Mandan Karuba atas namanya sendiri yang diciptakan di Singapura dua tahun lalu. Kali ini, atlet kelahiran Papua 17 Oktober 1996 itu membukukan waktu 58,74 detik pada nomor 100 m gaya bebas, lebih cepat 0,5 detik dari catatannya pada 2015 lalu.
Syuci Indriani yang tampil pada nomor 100 m gaya bebas kelas S14 mencatatkan waktu 1 menit 5,15 detik. Ia mematahkan rekor yang sebelumnya diciptakan oleh rekan senegaranya Rahmayana di Solo pada 2011 lalu yang mencatatkan waktu 1 menit 18,51detik. Aris Wibawa yang tampil pada nomor 50 m gaya dada kelas SB7 juga memecahkan rekor yang dibuat oleh wakil Myanmar Aung Nyein Oo pada 2014 lalu. Altet Jawa Tengah berusia 25 tahun itu mencatatatkan waktu 41,99 detik, lebih cepat dari Aung yang membukukan 43,2 detik.
Pada nomor 50 m gaya dada kelas SB8 juga berhasil memecahkan rekor. Guntur, atlet asal Kalimantan Timur berusia 34 tahun itu mencatatkan waktu 36,78 detik sekaligus menumbangkan rekor yang dicetak Quang Vuong Nguyen di Solo pada 2011 lalu yang mencatatkan waktu 37,33 detik.
Marianus Melianus Yowei membuktikan dominasinya di APG sejak 2011 silam hingga sekarang. Tampil pada 50 m gaya dada kelas SB13, atlet Papua berusia 29 tahun itu memecahkan rekor atas namanya sendiri yang dibuatnya di Nay Pyi Taw pada 2014 lalu. Saat itu, ia membukukan waktu 36,16 detik dan kini catatan tersebut diperbaikinya menjadi 34,05 detik.
Atlet paling muda di tim renang APG 2017 ini juga tak mau kalah terhadap para seniornya untuk memecahkan rekor. Lince Suebu, asal Papua berusia 14 tahun, tak hanya menyumbangkan medali emas bagi Indonesia kala tampil di nomor 50m gaya dada kelas SB14, melainkan juga mematahkan rekor Melani Putri yang dibuat di Nay Pyi Taw pada 2014 lalu. Lince mengemas waktu 39,38 detik, unggul jauh dari Melani yang pada tiga tahun lalu mencatatkan waktu 48,49 detik.
Kemudian rekor baru berhasil dibuat oleh Irfan Septiana saat tampil di nomor 50 m gaya dada SB14 dengan mencatatkan waktu 33,61 detik. Hasil itu lebih cepat dari raihan Muhamad Samsi yang membukukan waktu 34,24 di Solo 2011 lalu.
Rekor terakhir diciptakan para atlet Indonesia melalui nomor estafet 4X100m gaya bebas kelas 34 atas nama Guntur, Jendi Pangabean, Musa Mandan Karuba dan Suriansyah dengan mencatatkan waktu 4 menit 26,05 detik, di mana pada tahun 2011 di Solo, rekor itu diciptakan oleh tim Indonesia dengan catatan waktu 4 menit 29,09 detik.

Editor: HANS BISAY

Komentar