JAYAPURA- Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengakui, satu warga tertembak di bagian kaki saat aparat keamanan berupaya membubarkan secara paksa aksi demo yang dilakukan sekelompok warga ke KPU Puncak Jaya di Mulia, Senin (5/6/2017).
Dari laporan yang diterima, ada satu warga yang terkena tembakan polisi saat dibubarkan secara paksa karena aksinya juga sudah anarkistis.
Saat ini korban sudah dibawa ke RSUD Mulia untuk mendapat perawatan dari paramedis, kata Kapolda Papua Irjen Boy Rafli kepada Antara, di Jayapura.
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu menyayangkan aksi brutal yang dilakukan sekelompok warga. Karena selain demo ke KPU Puja, mereka juga merusak rumah sekretaris KPU di Mulia.
Aksi yang dilakukan mereka, kata Irjen Pol Boy Rafli, terkait rencana pergantian anggota PPD atau panitia pemilihan daerah di enam distrik yang akan melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) tanggal 14 Juni mendatang.
“Mereka tidak terima dengan rencana KPU mengganti anggota PPD, namun saat ini sudah dapat diredam, dan kegiatan pendaftaran anggota KPU yang dipusatkan di kantor KPU Puncak Jaya di Mulia kembali dilaksanakan,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli.
Enam distrik yang akan melaksanakan PSU yaitu Distrik Yamoneri, Yambi, Molanikime,Lumo, Ilamburawi dan Distrik Dagai yang tersebar di 54 kampung.
Usai otopsi, jenazah korban dibawa ke rumah keluarga di Desa Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, untuk dimakamkan.(PT/RED/ANTKompas TV)