Pemkab Mamteng Bangun Monumen Baptisan Pertama GIDI

KELILA-Perayaan HUT Baptisan Pertama GIDI ke-58 tahun ini di Distrik Kelila Kabupaten Mamberamo Tengah, sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pasalnya dalam perayaan syukuran itu dilakukan peletakan batu pertama pembangunan monumen baptisan pertama oleh Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak, SH,MSi, Kamis (30/7/2020).

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Pelatakan batu pertama oleh Bupati Ricky Ham Pagawak, diikuti Ketua GIDI Wilayah Bogo Pdt. Gad Yikwa dan perwakilan generasi dari 8 orang yang pertama dibaptis, Denis Yikwa.
Bupati Ricky Ham Pagawak mengatakan, pembangunan monumen ini menandakan ada peristiwa besar dalam Gereja GIDI, bahwa pada 1 Mei 1956 masyarakat menerima injil di Bokondini dan pada 29 Juli 1962, delapan orang tua mengambil sikap untuk dibaptis.

Bupati yang akrab disapa RHP menuturkan, seluruh biaya pembangunan monumen sejarah baptisan pertama di Kelila ini, sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemerintah daerah.

Bupati Pagawak berharap, masyarakat Distrik Kelila untuk ikut mengawasi dan menjaga mereka yang terlibat dalam pembangunan monument dari awal hingga selesai.

Ketua GIDI Wilayah Bogo Pdt. Gad Yikwa mengatakan, pembangunan momumen peringatan baptisan pertama ini sebagai sejarah untuk ditinggalkan bagi generasi GIDI mendatang.

Menurut Pdt. Gad Yikwa, monumen baptisan pertama dibuat agar generasi GIDI, dapat melihat bahwa ini merupakan tanda, orang tua dulu sudah dibaptis.

Untuk itu, dia menyampaikan terima kasih kepada Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak yang sudah memberikan perhatian untuk membangun monumen baptisan pertama GIDI.

Perwakilan generasi dari 8 orang yang pertama dibaptis Denis Yikwa mengatakan, dengan mulai dibangunnya monumen baptisan pertama ini, maka ini menjadi monumen baptisan pertama GIDI di Papua dan Indonesia.
Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak yang sudah berinisiatif membangun monumen ini.

Editor: LEPIANUS K/ REIS M