WAMENA | Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan berada di zona hijau sekaligus menjadi satu-satunya provinsi dari Tanah Papua yang masuk posisi 10 besar dari 38 provinsi se-Indonesia dengan tingkat penyerapan dan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 mencapai 80 persen.
Capaian DOB di Papua tersebut menunjukan kinerja yang signifikan dibawah kepemimpinan Gubernur-Wakil Gubernur Dr (HC) Jhon Tabo- Dr. Ones Pahabol.
“Penyerapan anggaran 2025, awalnya kami (Pemprov Papua Pegunungan) diragukan, berada diposisi zona merah. Tapi sampai dengan bulan ini kita sudah mencapai zona hijau,”kata Pj Sekretaris Daerah Provinsi Papua Pegunungan, Drs. Demianus Wasuok Siep saat membuka Pelatihan Kreatif Digital dan Jurnalistik Dasar bagi Orang Asli Papua (OAP), Jumat pagi, 12 Desember 2025, di Grand Baliem Hotel.
Sekda Wasuok memastikan realisasi penyerapan APBD Provinsi Papua Pegunungan tahun anggaran 2025, hingga hari ini telah mencapai 80 persen lebih.
“Baik realisasi anggaran belanja dan pendapatan sudah mencapai 80 persen lebih. Hari ini kita berada di posisi ke 9 dari 38 provinsi se-Indonesia,”ujarnya.
Ia memproyeksikan hingga akhir Desember 2025, penyerapan APBD di Papua Pegunungan bisa mencapai 90 persen lebih.
Sebelumnya pada Senin 24 November 2025, Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri melakukan monitoring dan evaluasi percepatan realisasi APBD tahun anggaran 2025 di Provinsi Papua Pegunungan.
Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Kemendagri Rikie dalam Rapat Monev dan Asistensi Percepatan Realisasi APBD secara hybrid dari Baliem Pilamo Hotel, Wamena Kabupaten Jayawijaya, memaparkan bahwa capaian realisasi APBD Provinsi Papua Pegunungan per 24 November 2025, tingkat provinsi, realisasi pendapatan mencapai 78,20 persen dan realisasi belanja 72,00 persen.
Untuk tingkat kabupaten, Kabupaten Jayawijaya melaporkan realisasi pendapatan 74,77 persen dan belanja 57,56 persen, dengan target 93,00 persen untuk keduanya pada 31 Desember 2025.
Kabupaten Lanny Jaya mencatat realisasi pendapatan 75,00 persen dan belanja 74,00 persen, serta menargetkan pendapatan 95,00 persen dan belanja 90,00 persen hingga akhir tahun.
Kabupaten Mamberamo Tengah menunjukkan capaian yang lebih tinggi dengan realisasi pendapatan 80,73 persen dan belanja 70,92 persen, serta menargetkan 95,00 persen untuk keduanya.
Kabupaten Nduga mencatat realisasi pendapatan 72,05 persen dan belanja 76,48 persen, dengan target akhir tahun masing-masing 95,00 persen dan 91,00 persen.
Kabupaten Pegunungan Bintang merealisasikan pendapatan 77,71 persen dan belanja 67,99 persen, dengan target pendapatan 98,00 persen dan belanja 95,00 persen.
Kabupaten Tolikara melaporkan realisasi pendapatan 74,91 persen dan belanja 59,26 persen, dengan komitmen mencapai pendapatan 99,65 persen dan belanja 96,22 persen pada akhir tahun.
Rikie menjelaskan bahwa Kabupaten Yalimo mencatat realisasi pendapatan 74,00 persen dan belanja 75,00 persen, dengan target masing-masing 95,00 persen dan 90,00 persen.
Kabupaten Yahukimo menunjukkan capaian pendapatan 81,04 persen dan belanja 76,06 persen, serta menargetkan realisasi 95,00 persen untuk pendapatan dan belanja hingga 31 Desember 2025.
Editor | TIM | PAPUA GROUP
