JAKATA | Forum Wartawan Kebangsaan (FWK) mendorong Presiden Prabowo Subianto melakukan evaluasi total terhadap kinerja kabinet, setelah tiga lembaga survei nasionalIndex Politica, Poltracking Indonesia, dan CELIOS menunjukkan menurunnya kepercayaan publik terhadap sejumlah menteri.
Koordinator Nasional FWK, Raja Parlindungan Pane, dalam diskusi di Tebet, Jakarta menyampaikan bahwa hasil tiga survei tersebut memperlihatkan tren serupa: sejumlah menteri mendapat penilaian paling rendah dan berpotensi menggerus kepercayaan publik terhadap pemerintahan.
“Evaluasi total perlu dilakukan, bukan sekadar pergantian orang. Ini soal memperkuat tata kelola, memperjelas arah kebijakan, dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” ujar Raja menyampaikan hasil diskusi FWK tersebut.
Lima Nama Konsisten Dinilai Terendah.
Berdasarkan hasil survei Index Politica, Poltracking, dan CELIOS, terdapat lima menteri yang secara konsisten mendapat penilaian kinerja terendah, yaitu:
1. Bahlil Lahadalia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
2. Zulkifli Hasan – Menteri Koordinator Bidang Pangan
3. Budiman Sudjatmiko – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan
4. Raja Juli Antoni – Menteri Kehutanan
5. Natalius Pigai – Menteri HAM
Kelima nama ini juga muncul dalam daftar CELIOS dan Index Politica sebagai pejabat dengan kinerja paling rendah, menunjukkan kesamaan persepsi antara publik dan kalangan wartawan terhadap efektivitas kepemimpinan mereka.
“Ketika tiga lembaga independen menemukan pola yang sama, itu bukan kebetulan. Pemerintah perlu membaca sinyal publik ini sebagai ajakan untuk berbenah,” tegas Raja menjelaskan hasil diskusi tersebut.
Penurunan Kepercayaan Terlihat di Semua Sektor
Laporan CELIOS bertajuk Rapor 1 Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran menunjukkan 77 persen responden menilai kinerja kabinet buruk, dan hanya 5 persen yang menilai baik. Presiden Prabowo mendapat rata-rata 3 dari skala 10, sedangkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hanya 2 dari 10.
Penelitian dilakukan terhadap 120 wartawan dari 60 media dan 1.338 responden publik pada 30 September–17 Oktober 2025, menggunakan metode expert judgment dan survei digital nasional.
Sementara Poltracking Indonesia mencatat 78,3 persen publik puas terhadap kinerja Presiden, namun 19,2 persen tidak puas. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat penilaian positif dari 53,5 persen responden.
Editor | TIM | PAPUA GROUP
