BERITA UTAMAINTERNASIONAL

Indonesia Tolak Visa Atlet Israel, IOC Larang Iven Internasional di Indonesia

4337
×

Indonesia Tolak Visa Atlet Israel, IOC Larang Iven Internasional di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Mempora: Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel

Atlet Senam Israel saat tampil di Kejuaraan Senam Internasional. (foto:Israel Gymnastic Tim)

JAKARTA | International Olympic Committee (IOC) atau Komite Olimpiade Internasional meminta semua federasi olahraga internasional tidak menyelenggarakan ajang olahraga di Indonesia, setelah Pemerintah Indonesia memutuskan menolak visa untuk atlet senam Israel yang bakal bertanding di Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53 di Jakarta.

IOC juga mengakhiri segala bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Nasional Indonesia (NOC) mengenai penyelenggaraan Olimpiade, Olimpiade Remaja, ajang Olimpiade.

Dalam keterangan resmi IOC menyebutkan untuk menghindari situasi serupa di masa depan, Dewan Eksekutif IOC memutuskan hal-hal berikut:

Menghentikan segala bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia mengenai penyelenggaraan edisi mendatang Olimpiade, Olimpiade Pemuda, acara Olimpiade, atau konferensi hingga pemerintah Indonesia memberikan jaminan yang memadai kepada IOC bahwa mereka akan mengizinkan akses ke negara tersebut bagi semua peserta, tanpa memandang kewarganegaraan, untuk menghadiri acara tersebut.

Merekomendasikan kepada semua Federasi Internasional untuk tidak menyelenggarakan acara olahraga internasional atau pertemuan di Indonesia hingga pemerintah Indonesia memberikan jaminan yang memadai kepada Federasi Internasional bahwa mereka akan mengizinkan akses ke negara tersebut bagi semua peserta, tanpa memandang kewarganegaraan, untuk hadir.

Menyesuaikan Prinsip Kualifikasi untuk Olimpiade, dengan meminta Federasi Internasional untuk memasukkan jaminan akses ke negara tuan rumah bagi semua atlet dalam perjanjian tuan rumah untuk setiap kompetisi kualifikasi Olimpiade di seluruh dunia.

Meminta Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia dan Federasi Senam Internasional (FIG) untuk datang ke markas besar IOC di Lausanne untuk membahas situasi yang terjadi menjelang Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53.

Komite Eksekutif IOC (IOC EB) mengingatkan semua pemangku kepentingan Gerakan Olimpiade tentang pentingnya akses bebas dan tanpa hambatan ke negara yang bersangkutan bagi semua peserta untuk menghadiri kompetisi internasional tanpa batasan.

Merespon keputusan IOC tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir langsung merespon cepat terkait adanya pernyataan Komite Olimpiade Internasional (IOC) agar federasi olahraga internasional tidak menyelenggarakan ajang olahraga di Indonesia.

Keputusan IOC tersebut diambil usai Indonesia tidak memberikan visa kepada tim Israel yang seharusnya bertanding di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta.

Menpora Erick menegaskan bahwa pemerintahan Indonesia memiliki alasan dan dasar yang kuat dalam mengambil langkah menghindari kedatangan delegasi Israel pada Gymnastics World Championships di Jakarta.

“Kami di Kemenpora, sebagai wakil Pemerintah Indonesia, berpegang pada prinsip untuk menjaga keamanan, ketertiban umum dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional,” kata Menpora Erick dalam siaran persnya, Kamis 23 Oktober 2025 di Jakarta.

Menpora Erick juga menegaskan langkah tersebut dilandasi oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, di mana Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

“Langkah ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip ini juga berdasarkan UUD 1945 yang menghormati keamananan dan ketertiban umum dan juga kewajiban Pemerintah Negara Indonesia untuk melaksanakan ketertiban dunia,” ujar Menpora Erick.

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir menyatakan sikap tegas pemerintah Indonesia terkait pernyataan Komite Olimpiade Internasional (IOC) agar federasi olahraga internasional tidak menyelenggarakan ajang olahraga di Indonesia murni berdasarkan prinsip Undang-Undang Dasar 1945. (foto: kemenpora)

Menpora Erick juga mengatakan atas dasar itu, Indonesia mengambil langkah untuk menghindari kedatangan delegasi Israel pada Gymnastics World Championships.

“Kami memahami bahwa keputusan ini membawa konsekuensi, di mana selama Indonesia tidak dapat menerima kehadiran Israel, IOC memutuskan bahwa Indonesia tidak dapat menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, event Olimpiade, Youth Olympic Games, dan kegiatan lain di bawah payung Olimpiade,” kata Menpora Erick.

Menyikapi hal tersebut, Menpora Erick menegaskan bahwa Kemenpora dan pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk mempersiapkan blueprint pembangunan olahraga nasional dan berperan aktif di berbagai ajang olahraga internasional.

“Kemenpora dan Pemerintah tetap berkomitmen mempersiapkan blueprint pembangunan olahraga nasional, termasuk penguatan 17 cabang olahraga unggulan serta pembangunan pusat latihan tim nasional,” ujarnya.

“Indonesia akan terus berperan aktif dalam berbagai ajang olahraga di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia, sehingga olahraga Indonesia dapat menjadi duta dan cerminan kedigdayaan bangsa di mata dunia,” pungkas Menpora Erick.

Editor | TIM | PAPUA GROUP

Comment

error: COPYRIGHT © PAPUA TIMES 2023 | KARYA JURNALISTIK DILINDUNGI UNDANG-UNDANG