BIAK | Pesawat Embraer ERJ170-100LR milik Maskapai Airnort Australia dengan nomor penerbangan VH-SWO, Minggu siang 28 September 2025, sukses terbang perdana ke Biak Numfor, Provinsi Papua.
Penerbangan ini membawa 40 wisatawan dari Australia dan 6 orang crew pesawat. Inaugural Flight to Biak Numfor menjadi penerbangan awal dibukanya rute ke Darwin-Biak Numfor akhir pekan.
Bupati Kabupaten Biak Numfor Markus O. Mansnembra bersama jajaran pejabat eselon II, menyambut langsung para penumpang dengan tari-tarian adat.
Mansnembra bersyukur Biak Numfor kembali diterbangi pesawat internasional. Pasalnya, Bandara Frans Kaisiepo sepi penerbangan dan turun status bahkan merugi dua tahun terakhir.
”Kita patut bersyukur bisa menyaksikan kembali penerbangan internasional dari Australia dengan menggunakan pesawat Airnorth. Kedatangan Maskapai Airnorth menjadi kebangaan tersendiri, mengingat bandara Frans Kaisiepo sempat dicabut statusnya dan diturunkan dari bandara bandara perintis,” ujarnya.
Bupati menegaskan dengan penerbangan perdana ini menjadi momentum positif bagi Biak Numfor untuk berbenah dan sekaligus melakukan berbagai langkah konkrit untuk menjalin kerjasama dengan penerbangan internasional lainnya.
“Saat ini kami Pemda terus melakukan komunikasi dengan beberapa negara salah satu nya menjajaki penerbangan Air Nugini, dimana beberapa bulan lalu kami sudah bertemu dengan duta besar dan sudah berkomunikasi, termasuk komunikasi dengan manajemen Air Nugini,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor terus jajaki perusahaan penerbangan internasional agar rutin menerbangi rute Biak sehingga menghidupkan sektor pariwisata dan ekonomi setempat yang konsisten mengirim produk hasil laut (Ikan tuna dan lainnya) ke sejumlah negara.
Mansnembra menambahkan pada pertemuan para bupati dan walikota di Jayapura beberapa waktu lalu, pihaknya telah meminta dukungan Wakil Presiden untuk optimalisasi penerbangan internasional di Bandar Udara Frans Kaisiepo.
“Pak Wapres saat ini merespon positif, dan beliau menyatakan siap untuk membantu dan mendorong agar penerbangan internasional ke Biak dihidupkan,”tandasnya.
General Manager Bandara Frans Kaisiepo, Iwan Sanusi, mengatakan, pendaratan perdana pesawat Airnorth bukan hanya sebuah peristiwa penerbangan biasa, melainkan sebuah penanda kepercayaan internasional yang kembali terbang ke Biak
“Ini bukan sekadar penerbangan, tapi simbol kepercayaan internasional untuk kembali terbang ke Biak. Kami siap menjadikan Biak hub internasional di Pasifik,” tandas Sanusi.
BANDARA INTERNASIONAL
Pada Agustus 2025 lalu, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan menetapkan 32 bandara di Indonesia dengan status Bandar Udara (Bandara) Internasional.
Empat Bandara diantaranya beada di tanah Papua yakni Bandara Internasional Bandara Frans Kaisiepo Biak Numfor, Provinsi Papua, Bandara Theys Eluay, Sentani, Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Provinsi Papua Barat Daya dan Bandara Mopah, Merauke, Provinsi Papua Selatan,
Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2025 dan KM 38 Tahun 2025.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan strategi untuk menguatkan posisi Indonesia dalam jaringan penerbangan global, dengan tetap mengedepankan pemenuhan standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa sesuai regulasi International Civil Aviation Organization (ICAO).
“Status internasional pada suatu bandar udara membawa tanggung jawab besar. Setiap bandara harus memastikan fasilitas imigrasi, bea cukai, dan karantina siap sebelum melayani penerbangan langsung dari dan ke luar negeri,” ujar Lukman dalam keterangan resminya.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pihaknya akan terus mengevaluasi dari adanya penambahan jumlah bandara internasional.
AHY menjelaskan penambahan bandara internasional sendiri merupakan upaya pemerintah untuk mendongkrak sektor pariwisata di Tanah Air. Indikator inilah yang menjadi bahan evaluasi pemerintah terhadap penambahan bandara internasional baru.
“Ini memang arahan (Presiden Prabowo Subianto) langsung yang kami terima pada saat sidang Kabinet Paripurna,” kata Menko AHY usai Rapat Koordinasi Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Jakarta, Rabu, 13 Agustus 2025.
Menko AHY menjelaskan, Presiden menginginkan dalam rangka mendongkrak sektor pariwisata di antara sekian faktor yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap masuknya wisatawan asing, termasuk juga mobilitas wisatawan domestik, itu salah satunya adalah bandara.
“Maskapai penerbangan tentu juga punya peran yang penting. Bandara internasional diharapkan bisa menarik masuknya wisatawan mancanegara,” ujar AHY.
[Editor | YUNI BONTONG | PAPUA GROUP