JAYAPURA | Penjabat (Pj) Gubernur Papua Agus Fatoni, Sabtu 20 September 2025, secara resmi membuka Festival Kopi Papua (Feskop) ke-8.
Festival Kopi (Feskop) ini dipelopori Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Papua dengan mengusung tema “Dari Gunung, Lembah, Pantai, hingga Pasar Global.” berlangsung tiga hari (20-22 September 2025.
Feskop ini bertujuan untuk mempromosikan kopi Papua ke pasar nasional dan internasional. Festival tersebut diharapkan dapat mendorong industri kopi di Papua dapat bersaing di pasar global dengan mengembangkan seluruh rantai pasok, mulai dari riset, praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practices), peningkatan sumber daya manusia, hingga akses pembiayaan bagi pelaku UMKM.
Pj Gubernur Papua Agus Fatoni mengatakan Feskop diharapkan menjadi ajang strategis untuk mendorong kopi Papua sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berdaya saing global, membuka lapangan kerja, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Hari ini baru saja membuka Festival Kopi Papua yang ke-8, ini Papua luar biasa secara terus menerus, konsisten, berkesinambungan, terus menerus menggelar Festival Kopi untuk mengenalkan kopi di Papua bukan hanya di Papua, Indonesia bahkan sampai mancanegara,” ujar Fatoni di Terminal PTC Entrop, Kota Jayapura.
Fatoni mengapresiasi Bank Indonesia (BI) dalam pengembangan kopi Papua, baik dari sisi peningkatan kapasitas petani, branding, maupun pemasaran.
“BI terus mendukung kegiatan ini, BI juga terus melakukan upaya untuk pengembangan kopi, bukan hanya pengembangannya tapi juga untuk peningkatan kapasitas termasuk branding dan marketingnya,” kata Fatoni.
“Ini kebanggaan kita karena kopi Papua ini kopi yang termasuk diminati di mancanegara bahkan di tingkat nasional kopi Papua ini diperhitungkan,” sambungnya.
Kata Fatoni, Kopi Papua tidak hanya menjadi produk unggulan daerah, tetapi juga berperan besar dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatkan penghasilan masyarakat.
“Kopi papua ini dikerjakan begitu banyak petani di Tanah Papua, UMKM juga bergerak termasuk tadi kafe-kafe banyak, ini menyerap tenaga kerja yang banyak juga memberikan penghasilan cukup banyak, baik petani maupun
pengembangnya,” jelas Fatoni.
“Ini membahagiakan bagi kita dan bisa mendongkrak ekonomi kita, bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang ada di papua dan ini dilakukan bersama-sama,” lanjutnya.
Saat ini, Kopi Papua telah menembus pasar ekspor ke berbagai negara, menjadi bukti nyata bahwa kopi Papua mampu bersaing di tingkat internasional.
“Kita juga sudah melakukan ekspor, ekspor sudah dilakukan ke berbagai negara agar kopi Papua ini betul-betul bisa mewarnai perkopian di tingkat internasional,” tegas Fatoni.
Melalui Feskop ke-8, Pemerintah Provinsi Papua bersama seluruh pemangku kepentingan berkomitmen terus mendorong pertumbuhan industri kopi agar dapat berkontribusi optimal terhadap pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, dan promosi Papua di mata dunia.
Editor | TIM | PAPUA GROUP
Komentar