JAKARTA | Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) bersama Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) berkomitmen dukung percepatan pembangunan di Papua.
Kemenko Polkam, Pada Rabu 10 September 2025 di Jakarta, menerima audiensi anggota BP3OKP perwakilan provinsi Papua.
“Mereka menyampaikan aspirasi strategis terkait penguatan koordinasi pusat-daerah, percepatan pleno BP3OKP Pusat,”jelas Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polkam, Mayjen TNI Heri Wiranto dalam siaran persnya, di Jakarta.
Heri mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut, BP3OKP menekankan pentingnya percepatan pembangunan dengan paradigma Papua Sehat, Papua Cerdas, Papua Produktif. Serta Pengembangan sistem komunikasi terpadu antar kementerian/lembaga pengelola dana Otonomi Khusus, serta pengawasan pelaksanaan program pembangunan di wilayah Papua.
“Hal tersebut mencakup peningkatan layanan kesehatan, pendidikan berkualitas, ketersediaan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur publik, serta penataan pertambangan ilegal, juga dukungan TNI, Polri, dan BIN untuk menjaga keamanan dan kelancaran program Pembangunan,” tambahnya.
Deputi Bidkoor Poldagri menegaskan bahwa Kemenko Polkam berkomitmen menjadi penghubung efektif antara BP3OKP Papua dan pemerintah pusat.
“Aspirasi yang disampaikan akan kami tindaklanjuti secara terkoordinasi, agar setiap program pembangunan berjalan sinergis, aman, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Papua,” ujar Heri.
Audiensi ini juga membahas berbagai program prioritas, mulai dari pembangunan rumah sakit, sekolah, rumah nelayan, rehabilitasi sarana publik seperti GOR Pancasila Sorong dan Pasar Sentral Remu Sorong, hingga optimalisasi program vokasi tenaga kerja.
BP3OKP berharap dapat dilibatkan aktif dalam pengawasan tata kelola pemerintahan dan pengelolaan dana Otonomi Khusus, serta memastikan seluruh program selaras dengan paradigma pembangunan Papua Sehat, Papua Cerdas, Papua Produktif.
Hadir keenam anggota BP3OKP yang hadir adalah Albert Yoku, S.Ag (Provinsi Papua), O. Ihalauw (Papua Barat Daya), Yoseph Y. Yolmen (Papua Selatan), Drs. Maturbong, S.H. (Papua Tengah), Irene Manibuy (Papua Barat), dan Reditya (BP3OKP Pusat).
Editor | TIM | PAPUA GROUP
Komentar