JAYAPURA | Penjabat (Pj) Gubenur Papua Agus Fatoni mengajak seluruh tokoh agama di Tanah Papua menggelar doa bersama untuk memperkuat persatuan, menumbuhkan ketenangan batin serta menjaga kondusivitas daerah.
“Saya mengajak dan mengimbau seluruh tokoh agama yang ada di tanah Papua untuk ikut bersama-sama, berdoa bersama melakukan doa bersama, doa di tempat ibadah masing-masing dan juga doa lintas agama,” ucap Fatoni di Gedung Negara, Dok V Jayapura, Kamis, 04 September 2025.
“Kegiatan ini bertujuan agar Papua dan negara yang kita cintai ini selalu aman, damai dan harmoni dan masyarakat selalu hidup berbahagia, hidup berdampingan secara damai dan dapat bersama-sama memelihara harmoni di antara kita semua,” sambungnya.

Inisiatif ini tidak hanya ditujukan kepada seluruh agama yang ada di Papua. Menurutnya, Fatoni sebagai Provinsi multikultural dapat menunjukkan semangat persaudaraan melalui doa kolektif demi keselamatan bersama.
“Mudah-mudahan Papua yang kita cintai ini bisa menjadi Papua yang damai, Papua yang kita banggakan dan Papua yang sejahtera,” kata Fatoni.
Fatoni berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh adat, seluruh jajaran pemerintah provinsi maupun daerah juga TNI/Polri telah menjaga iklim kondusif, aman dan damai di Tanah Papua.
“Ini perlu kita jaga dan kita rawat Papua yang aman damai, Papua yang harmoni ini dan kita bisa melaksanakan aktifitas pada hari ini dan hari sebelumnya. Ini perlu kita jaga dan kita rawat Papua yang aman damai, Papua yang harmoni ini agar semua bisa melaksanakan aktifitas dan kegiatan sehari-hari,” ujar Fatoni.

Fatoni juga meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi maupun memprovokasi, terutama dengan berita-berita hoaks dan ujaran kebencian.
“Mari terus kita pelihara dan kita jaga agar kita tetap rukun, tetap damai dan menjaga persatuan dan kesatuan di provinsi yang kita cintai ini,” ucapnya.
Sebelumnya Majelis Rakyat Papua (MRP) bersama tokoh agama, tokoh adat juga tokoh masyarakat bersama-sama menyerukan pesan damai dan harmoni dari Provinsi Papua. Isi seruan itu antara lain;
1. Pimpinan lembaga keagamaan dari level nasional sampai terkecil kiranya hidup takut akan Tuhan, kiranya menyampaikan pesan kesejukan tentang kebersamaan, persatuan yang perlu dijaga sebagai umat tuhan dan warga negara yang baik;
2. Untuk masyarakat di berbagai profesi, sosial, budaya, keagamaan dan organisasi kemahasiswaan untuk dapat menahan diri dan tidak melakukan provokasi atau terprovokasi untuk melakukan aksi-aksi anarkis yang brutal yang mengakibatkan rusaknya fasilitas umum, kerugian materiil, korban nyawa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan;
3. Kelompok yang merencanakan aksi di Papua untuk menyadari bahwa tanah Papua merupakan tanah damai yang telah diberkati oleh kedua hamba Tuhan, rasul, oto dan kristen pada tahun 1855 sehingga jangan dikotori oleh aksi-aksi yang merusak citra dan kemuliaan Tuhan di tanah Papua;
4. Pemerintah dan aparat penegak hukum untuk melakukan pendekatan persuasif, humanis dan dialogis dengan kelompok masyarakat yang melakukan aksi-aksinya sehingga terjadi hubungan yang harmonis, yang saling percaya untuk menindaklanjuti setiap tuntutan yang disampaikan;
5. Seluruh masyarakat, terutama yang mendiami Provinsi Papua untuk berdoa dan berpuasa bagi Indonesia dan tanah Papua agar terjadi pemulihan, kedamaian dan harmoni dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk saling menerima, saling menghargai dan saling menghormati dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
6. Semua masyarakat agar tidak menyebarkan informasi hoaks dan menjaga ucapan serta pernyataan di media sosial agar tidak menyinggung dan menyakiti orang lain.
Editor | TIM | PAPUA GROUP








Comment