BI Ikutsertakan UMKM Unggulan Papua di Ajang KKI 2025

JAYAPUA | Bank Indonesia Provinsi Papua (BI Papua) mengikutsertakan UMKM unggulan Papua dalam ajang nasional Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 yang berlangsung di Jakarta pada 7–10 Agustus 2025.

Empat UMKM unggulan itu andara lain Ki. Basic (kerajinan noken), Noken Clothing (fesyen), Sambal Baba (kuliner), dan Kakao Kita Papua (olahan kakao).

Selain itu, turut ditampilkan kopi arabika dari Koperasi Produsen Emas Hijau Papua dan Batik Mamayoo yang mengangkat motif khas Papua melalui teknik batik tulis dan cap.

“Sebanyak 18 UMKM binaan lainnya berpartisipasi secara daring melalui KKI Digital, di antaranya Ririens Food, Basyira Cookies, dan Galeri Kreatif Kehutanan. Seluruh UMKM yang terlibat merupakan hasil kurasi ketat oleh kurator profesional,”kata Pelaksana Harian (PLH) Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua,David Sipahutar, Jumat 08 Agustus 2025.

David menjelaskan KKI merupakan program tahunan yang digagas oleh Bank Indonesia sejak 2016 sebagai wadah strategis untuk mempromosikan produk unggulan dari seluruh Indonesia, seperti wastra, kriya, kopi, makanan olahan, dan produk berbasis keberlanjutan.

“Tahun ini, KKI mengusung tema “Sinergi dan Inovasi: Kunci Penguatan Peran UMKM sebagai Motor Penggerak Ekonomi Berkelanjutan,”ujarnya.

Pelaksana Harian (PLH) Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua,David Sipahutar bersama Perwakilan UMKM Unggulan Papua diajang nasional Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 yang berlangsung 7–10 Agustus 2025 di di Jakarta.(foto:Humas BI)

Kata David, kehadiran UMKM Papua, baik fisik maupun digital, menjadi bukti nyata komitmen Bank Indonesia dalam memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal di tingkat nasional maupun global.

Salah satu agenda penting dalam rangkaian KKI 2025 adalah business matching komoditas ekspor, yang diikuti Koperasi Produsen Emas Hijau Papua dan Ririens Food.

“Melalui forum ini, kedua UMKM mendapat kesempatan menjajaki kerja sama dagang dengan pembeli dari Jepang, Malaysia, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Australia. Kegiatan ini diharapkan membuka pasar baru bagi produk Papua, khususnya kopi, sekaligus membuktikan daya saing global tanpa meninggalkan identitas lokal,”kata Sipahutar.

UMKM Papua juga berkesempatan mengakses fitur terbaru dalam sistem pembayaran digital nasional, yaitu QRIS Tap (Tanpa Pindai). Inovasi ini menggabungkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dengan teknologi Near Field Communication (NFC), memungkinkan pengguna melakukan pembayaran hanya dengan mendekatkan ponsel ke mesin pembaca, tanpa perlu memindai QR Code.

“Fitur ini menjadi langkah penting dalam mengintegrasikan UMKM Papua ke ekosistem ekonomi digital yang lebih inklusif, efisien, dan mudah diakses,”kata David.

Ia menyampaikan partisipasi UMKM Papua dalam KKI 2025 mencerminkan komitmen Bank Indonesia dalam memperkuat ekonomi kreatif dan sektor pariwisata di Papua. Dengan mengedepankan sinergi, inovasi, dan digitalisasi, UMKM diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi Papua yang tangguh dan berdaya saing global.

Editor| M KASIM | PAPUA GROUP

Komentar