JAYAPURA | Kerjasama strategis Universitas Muhamadiyah Papua (UM Papua) dengan Pemerintah, Non Governmental Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan dunia industri diapresiasi.
Direktur Sagu Foundation, Tisha Rumbewas mengatakan kerjasama yang digagas UM Papua itu merupakan langkah tetap dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua. Upaya tersebut patut didukung seluruh stakeholder terkait pengembangan SDM Papua.
Kamis pagi, 24 Juli 2025, UM Papua resmi menandatangani kerjasama dengan sepuluh mitra strategis dalam rangka mewujudkan kompetensi lulusan yang berdaya saing, kreatif, inovatif dan berakhlak.
Kata Tisha, secara umum skema kerjasama antara UM Papua dan Sagu Foundation difokuskan pada peningkatan kerjasama pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dalam Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahamam pihak mencakup beberapa kerjasama strategis, antara lain;
1. Program magang/praktek kerja lapangan mahasiswa, pengembangan kurikulum
2. Kegiatan akademik bersama
3. Kolaborasi dalam penelitian
4. Kolaborasi dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat
5. Kegiatan lain yang disepakati bersama
“Secara spesifik jurusan yang minta kerjasama dengan SF adalah ilmu komputer, berkaitan dengan SF punya program literasi komputer dan keunggulan tim web developer,”ungkap Tisha didampingi Diana Kambuaya, M.Ed Program Manager SAGU Foundation, Kamis.
Wakil Rektor I Bidang Akademik UM Papua, Dr. Indah Sulistiani, M.I.Kom mengatakan penandatanganan MoU dengan mitra strategis ini difokuskan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) lulusan universitas Muhamadiyah yang siap pakai di dunia industri dengan kopetensi yang mumpuni.
“Penandatanganan MoU antara Universitas Muhadiyah Papua dengan mitra strategis pada hari ini bertujuan mewujudkan kompetensi lulusan yang berdaya saing kreatif inovatif dan berkepribadian baik,”ungkap Indah usai penandantanganan MoU di hotel Grand Abe, Kota Jayapura.
Penandatanganan MoU antara UM Papua dan 10 Mitra strategis dari Pemerintah, NGO dan Dunia Industri. 10 Mitra tersebut antara lain; Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Papua, Safu Foundation, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua Justice & Peace, Komunitas Tangan di Atas, Media Online, Himpunan Psikologi Papua dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Provinsi Papua.
Indah menjelaskan selain Mou, pihaknya juga menggelar woskshop pengembangan kurikulum selama dua hari mulain tanggal 24-25 Juli 2025. Workshop ini bertujuan untuk untuk penyesuian kebutuhan dunia usaha terhadap lulusan
Worshop ini diharapkan menjadi ajang interaktif antara UM Papua dan para mitra untuk pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lapangan kerja dan dunia industri saat ini sehingga lulusan UM Papua bisa adaptasi dengan berbagai perubahan-perubahan dan kebutuhan industri atau lapangan kerja.
Dikatakan dengan kemajuan era teknologi informasi maka kurikulum program studi di UM Papua disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Kurikulumnya berbasis Outcome-Based Education atau OBE. Pendekatan kurikulum OBE dititik beratkan pada keberlanjutan proses pembelajaran secara inovatif, interaktif, dan efektif.
Editor | HANS AL | PAPUA GROUP
Komentar