MERAUKE | Kuota Beasiswa program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) se-wilayah Papua untuk tahun 2025 sebanyak 4.544 orang.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dalam kunjungan kerjanya di Universitas Musamus Merauke, Kamis, 3 Juli 2025, menyebutkan Tahun ini, penerima KIP Kuliah di Universitas Musamus, Merauke, Provinsi Papua Selatan pada jalur SNBP dan SNBT berjumlah 223 orang. Sedangkan kuota keseluruhan untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se wilayah Papua mencapai 4.544 orang.
“Kuota KIP Kuliah sendiri untuk se-wilayah Papua, baik perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) 2025 disediakan kuota total sebesar 4.544 orang,”jelas Mendiktisaintek Brian Yuliarto saat menyerahkan KIP-P untuk 10 mahasiswa Universitas Musamus, Merauke, Kamis.
Mendiktisaintek Brian Yuliarto mengatakan Merauke bukan hanya ujung geografis Indonesia, melainkan juga simbol kekuatan budaya dan semangat kebangsaan. Kabupaten Merauke adalah Kabupaten terluas di Provinsi Papua Selatan, yang juga menjadi ibu kotanya.
Universitas Musamus, kata Brian, memegang peranan strategis sebagai pusat kemajuan pendidikan tinggi di Papua Selatan.
“Saya melihat semangat luar biasa dari mahasiswa, bahkan yang berasal dari daerah dengan keterbatasan akses. Ini membuktikan bahwa semangat bisa mengalahkan segala keterbatasan,”ujarnya disela-sela kuliah umum dan forum jaring aspirasi bertajuk “Diktisaintek Berdampak untuk Papua Selatan” bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) di Universitas Musamus.
Acara ini juga menjadi simbol awal dari langkah strategis Kemdiktisaintek dalam memperkuat peran perguruan tinggi sebagai pusat pertumbuhan dan pemecah masalah berbasis riset di wilayah timur Indonesia.
Ia juga mengangkat filosofi lokal “Musamus” yang berarti sarang semut, sebagai lambang kolaborasi dan gotong royong. Menurutnya, semut mengajarkan nilai kebersamaan dalam membangun sesuatu yang besar. “Ketika kolaborasi berjalan, ketika saling menutupi kelemahan, maka akan lahir kekuatan besar,” ucapnya.
Menteri Brian menekankan bahwa perguruan tinggi tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga harus menjadi pusat solusi melalui riset dan kajian.
Ia mengajak kepala daerah untuk menjadikan kampus sebagai mitra strategis dalam menyelesaikan berbagai tantangan pembangunan.
“Kampus adalah tempat orang-orang yang memiliki kedalaman pengetahuan. Jika ada persoalan di daerah untuk mendapatkan solusi, datanglah ke kampus,” tambahnya.
Kuliah umum ini sekaligus menjadi forum penggalangan aspirasi dari mahasiswa dan dosen Universitas Musamus. Sejumlah usulan disampaikan, mulai dari penguatan pusat riset berbasis potensi lokal hingga dukungan pembukaan akses pendidikan yang lebih luas untuk anak-anak Papua.
Kemdiktisaintek menegaskan komitmen dalam mendukung usulan-usulan tersebut sebagai bagian dari peta jalan pembangunan pendidikan tinggi yang inklusif dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Dalam kunjungan kerjanya ke Merauke, Mendiktisaintek berkesempatan mengunjungi rumah penerima KIP-Kuliah, Feby Antonia Ngutra Imbi, mahasiswi baru Program Studi Teknik Informatika Universitas Musamus.
Feby berhasil lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan menjadi penerima KIP- Kuliah.
Menteri Brian berpesan agar Feby terus menjaga keingintahuannya dan menggunakan bantuan dari pemerintah dengan bijak. Menteri Brian juga mendukung Feby untuk selalu menggelorakan semangat menuntut ilmu.
“Setelah bayar uang kuliah, sisanya ditabung. Jangan buat jajan yang aneh. Belajar yang benar, banggakan orang tuamu ketika sudah sukses nanti,” pesan Menteri Brian.
Editor | TIM | PAPUA GROUP