MERAUKE | Sejak dimekarkan dan dipimpin Gubernur Apolo Safanpo, progress pembangunan di Provinsi Papua Selatan kian pesat. Dari perangkat daerah hingga infrastruktur, provinsi tersebut dinilai lebih baik dibanding Daerah Otonom Baru (DOB) di seluruh Papua.
Papua Selatan dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 14 tahun 2022 tentang pembentukan Provinsi Papua Selatan. Pemerintah Pusat melalui Kemendagri memberikan 12 tugas utama. Sebagian besar tugas telah dituntaskan Apolo Safanpo.
Pada evaluasi Daerah Otonomi Baru (DOB) yang dihadiri Anggota DPR-RI, Gubernur Papua Selatan,Apolo Safanpo memaparkan capaian tugas utama yang telah ia tuntaskan, yakni pembentukan perangkat daerah dan manajemen Aparat Sipil Negara (ASN) sudah dilaksanakan 100 persen.
Pembentukan perangkat daerah ini, melalui Peraturan Gubernur (Pergub) dan juga pengisian jabatan “Kini seluruh pengisian jabatan sudah definitif,”ungkap Safanpo saat pemaparan dihadapan Panitia Kerja (Panja) Evaluasi DOB Komisi II DPR-RIyang berlangsung di Swissbel hotel Merauke, Jumat, 16 Mei 2025.
Kemudian, pembentukan Majelis Rakyat Papua Selatan sudah dilaksanakan 100 persen. Pemilu juga sukses. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, DPR RI, dan DPR Provinsi Papua Selatan juga sudah mulai bekerja. Begitupun penyelenggaraan Pilkada Gubernur, Wakil Gubernur dan Bupati berlangsung aman dan sukses.
Berikutnya penyelesaiaan aset. Safanpo menjelaskan, pengalihan aset dan dokumen juga sudah dilaksanakan dan terakhir sudah ada penyerahan sertifikat tanah Kantor BPN Papua. Kemudian, penyusunan tata ruang wilayah sudah dilaksanakan di empat kabupaten.
“Kita juga sudah serahkan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Papua Selatan dalam rapat paripurna DPRP Papua Selatan, untuk dibahas dalam Propemperdan Papua Selatan,”kata Gubernur Apolo.
Gubernur Safanpo menegaskan pemerintahannya juga tuntas dalam hal penganggaran. Penyusunan Peraturan Gubenur tentang rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setiap tahun dilaksanakan. Pengelolaan APBD juga sesuai peruntukan mendukung percepatan pembangunan dan pelayanan publik kepada masyarakat.
Sedangkan pembangunan sarana dan prasarana pemerintahan, Gubernur Safanpo mengakui masih berproses,sementara sedang berlangsung.
Dalam tahun ini Pemprov harus mempersiapkan 10 persyaratan atau kriteria kesiapan anggaran pembangunan fisik agar bisa dimulai yaitu persiapan penetapan lokasi, pembebasan tanah, serah terima aset, master plan dan desain, dokumen analisis dampak lingkungan (Amdal) serta penyesuaian anggaran .
Kontrak pelaksanaan pembangunan fisik Kantor Gubernur, Kantor DPRP Papua Selatan dan Kantor Majelis Rakyat Papua Selatan sudah terlaksana sejak November 2024. Peletakan batu pertama dilaksanakan oleh Presiden dan Wakil Menteri Dalam Negeri pada Juni 2024 dan kini pembangunannya sedang berlansung.
Pekerjaan pembangunan gedung Kantor Gubernur sudah dilaksanakan dari waktu kontrak 360 hari sudah berjalan 142 hari, sisa waktu 218 hari dan ditargetkan pekerjaan diselesaikan pada Desember 2025. Nilai pekerjaan Rp215 miliar, hingga kini pekerjaan sudah mencapai 96,6 persen.
Pembangunan Kantor Majelis Rakyat Papua Selatan, waktu kontrak selama 365 hari dan yang sudah terlaksana 143 hari, tersisa 122 hari dan diharapkan selesai pada Desember 2025. Nilai kontraknya Rp80 miliar lebih, progres dilapangan sudah mencapai 5,99 persen.
Selanjutnya pembangunan Kantor DPRP Papua Selatan, waktu kontraknya 360 hari, yang sudah berjalan 142 hari tersisa 218 hari dan direncanakan akan selesai pada 14 Desember 2025, nilai kontrak Rp157 miliar. Progres lapangan sudah mencapai 15,78 persen.
Selain kantor pemerintahan, Pemprov Papua Selatan juga membangun rumah susun dan hampir rampung termasuk pembangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Papua Selatan diproyeksikan rampung Agustus 2025.
Semua infrastruktur pemerintahan dan sarana prasana dasar penopang penyelenggaraan pemerintahan diharapkan rampung tahun ini. “pembangunan sedang berproses dan diupayakan rampung tepat waktu untuk percepatan pembangunan di Papua Selatan,”tandas Gubernur Apolo Safanpo.
Editor | RUDIS | PAPUA GROUP
Komentar