KARUBAGA (PTIMES)- Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tolikara beberapa tahun terakhir meningkat tajam. Data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tolikara menyebutkan dalam rentang waktu 4 tahun semenjak tahun 2014 hingga 2018 terdapat 788 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara, Alsen Genongga melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara Yusak Totok Krido Saksono saat membuka Pelatihan Perawatan Dukungan dan Pengobatan HIV/AIDS dan IMS mengatakan data dari Unit Layanan Voluntary Counselling And Testing (VCT) Mobile sebangai pelaksana program penanggulangan HIV/AIDS pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara menunjukan penambahan kasus mengejutkan. Pasalanya, ditemukan kasus baru yang banyak. “Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dalam rentang tahun 2014 sampai 2018 sudah ada 783 orang yang terinfeksi HIV dan 743 sudah masuk dalam perawatan dukungan dan pengobatan,”ungkap Saksono di sela-sela pelatihan yang berlangsung di ruang pelatihan VCT Mobile Karubaga.
Lebih lanjut dikemukakanya, untuk menekan penularan HIV/AIDS dan (Infeksi Menular Seksual (IMS) serta sosialisasi pencegahannya maka saat ini Bupati Tolikara Usman G.Wanimbo,SE.M.Si telah membangun 11 Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) dan pusat layanan HIV/AIDS dan IMS di seluruh Tolikara dengan dukungan tenaga – tenaga kesehatan dari VCT Mobile.
Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Tolikara memberikan perhatian dan dukungan penuh di bidang kesehatan dengan mengelontorkan beberapa program unggulan kesehatan salah satunya program penaggulangan penyakit HIV/AIDS dengan membentuk tim VCT Mobile Tolikara. Hingga sampai saat ini tim VCT telah diberikan dukungan alat – alat medis cukup memadai didukung lebih dari 20 tenaga kesehatan baik dokter,perawat,dan tenaga farmasi serta laboratorium dan lainnya.
”Program pencegaan dan penanggulangan HIV/AIDS dan IMS merupakan salah satu program prioritas pencengaan kesehatan oleh Pemerintah Kabupaten Tolikara melalui Dinas Kesehatan karena daerah Papua dengan prevalensi HIV menunjukkan pada populasi umum,”ujarnya.
Pelatihan Perawatan Dukungan dan Pengobatan HIV/AIDS dan IMS melibatkan tenaga dokter,perawat, petugas farmasi, petugas laboratoriun dan tenaga administrasi berlangsung selama 7 hari tanggal,23-27 Juli 2019.
Sementara itu, Dr. Rindang Pribadi Marahaba Kepala Seksi HIV/AIDS dan IMS Dinas Kesehatan Provinsi Papua saat membawakan materi mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kesehata yang tergabung dalam tim VCT Mobile Tolikara untuk melayani ODHA mulai dari tes HIV/AIDS dan pengobatannya di masing – masing Puskesmas seluruh Tolikara.
“Sehingga pasien atau ODHA tidak mengalami kesulitan untuk mengakses obat ARV. Kami berharap para peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan selama 7 hari ini mampu melayani dengan tuntas ditempat tanpa merujuk pasien ODHA ke RSUD di Karubaga,”katanya.
Menurut Marahaba, saat ini VCT Mobile Tolikara mengambil obat ARV dari Rumah Sakit Wamena,namun dengan meningkatnya pelayanan ini VCT Mobile Tolikara bisa mandiri sehingga pengambilan obat ARV bisa di akses langsung dari Jayapura.
”Saya melihat VCT Mobile Tolikara sudah memiliki alat medis cukup lengkap,semoga bermanfaat bagi kesehatan masyarakat Tolikara seluruhnya”. Harap dokter rindang sembari mengapresiasi Bupati Tolikara Usman G.Wanimbo yang telah mendukung penanggulangan penyakit HIV/AIDS.
Editor: HANS BISAY/DISKOMINFO TOLIKARA