Tiket Pesawat Mahal Picu Inflasi di Papua

JAYAPURA- Harga tiket yang mahal dan pemberlakuan bagasi berbayar dari dua meskapai nasional Garuda Airlines dan Lion Air memicu inflasi di Papua. Hasil pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Papua menyebutkan tingginya harga angkutan udara atau tiket pesawat yang diberlakukan dua maskapai ini menyebabkan inflasi di Kota Jayapura dan Kabupaten Merauke.

“Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Papua, di Kota Jayapura pada Maret 2019 terjadi inflasi sebesar 0,26 persen atau terjadi kenaikan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 140,91 pada Februari 2019 menjadi 141,27 pada Maret 2019. Sedangkan Merauke pada Maret 2019 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen atau terjadi kenaikan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 138,03 pada Februari 2019 menjadi 138,46 pada Maret 2019,”ungkap Kepala BPS Provinsi Papua, Drs. Simon Sapary, M.Sc di Jayapura.

Kepala BPS mengatakan secara umum, dari 82 kota IHK tercatat 51 kota mengalami inflasi dan 31 kota lainnya mengalami deflasi. Faktor pendorong terjadinya inflasi di Kota Jayapura bulan Maret 2019 adalah kenaikan harga yang cukup signifikan pada beberapa komoditi antara lain: angkutan udara, ikan ekor kuning, ikan cakalang, cabai merah, shampo, emas perhiasan, mie kering instant, ikan kawalina, telur ayam ras, ikan mumar, dan lain -lain.
“Inflasi di Kota Jayapura terjadi akibat kenaikan harga barang dan jasa yang disebabkan oleh angka indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,03 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,01 persen; kelompok sandang sebesar 0,14 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,35 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,03 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,02 persen,”jelas Sapary.
BPS Papua juga merilis jumlah penumpang yang berangkat menggunakan angkutan laut pada Februari 2019 tercatat sebanyak 8.624 orang atau menurun 40,90 persen dibanding Januari 2019 yang sebanyak 14.591 orang. Dilihat menurut pelabuhan, jumlah penumpang yang berangkat melalui Pelabuhan Jayapura tercatat sebanyak 7.370 orang atau turun 39,09 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 12.100 orang.
Demikian juga di Pelabuhan Merauke, terjadi penurunan jumlah penumpang sebesar 49,66 persen yaitu dari 2.491 orang menjadi 1.254 orang pada Februari 2019. Jumlah embarkasi penumpang angkutan laut pada Februari 2019 meningkat 18,65 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018 yang sebanyak 19.566 orang. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah penumpang di Pelabuhan Jayapura sebesar 23,79 persen. Namun demikian, Pelabuhan Merauke mengalami penurunan 2,42 persen dibandingkan Februari 2018.

Editor: LEPIANUS KOGOYA