JAYAPURA–Biro Otonomi Khusus (Otsus) Sekertariat Daerah (Setda) Provinsi Papua menginformasikan jumlah calon penerima beasiswa putra-putri asli Papua kedepan akan diatur secara secara proposional menurut 5 wilayah adat di Papua yakni Mamta, Saireri, Anim Ha, La Pago, dan Mee Pago.
Hingga tahun 2018, penerima beasiswa tersebut mencapai 1000 lebih mahasiswa di dalam negeri maupun luar negeri dengan jenjang pendidikan S1,S2 dan S3. Di dalam negeri tercatat kurang lebih 400 orang sedangkan luar negeri kurang lebih 662 orang yang tersebar di peguruan tinggi yang ada di 17 negara.
Kepala Biro Otsus Papua, Aryoko AF. Rumaropen, SP, M.ENG dalam keterangannya kepada pers di Jayapura mengatakan Pemerintah Provinsi Papua saat ini tengah menyempurnakan dokumen proses seleksi siswa unggul Papua di lima wilayah adat.
Penyempurnaan dokumen itu terungkap menjadi salah satu materi yang bahas pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar pekan lalu.
Menyangkut seleksi beasiswa ke luar negeri, kata Aryoko, penerima beasiswa dari Pemprov Papua kedepan wajib memenuhi syarat akademik maupun administrasi. Sedangkan jumlah calon penerima beasiswa diatur secara proposional menurut wilayah adat dengan proses seleksi menggunakan sistem online maupun offline.
“Dokumen ini dipakai untuk mempersiapkan siswa mengikuti seleksi calon penerima beasiswa itu sendiri. Dokumen ini juga akan jadi acuan untuk seleski secara proposional berdasarkan lima wilayah adat di Papua dengan menyesuaikan pada kondisi di wilayah masing-masing,”jelas Rumaropen.
Terkait pelaksanaan FGD tersebut, menurutnya, dimaksudkan untuk menjaring masukan dan saran dari pihak SMA/SMK, pemerhati pendidikan, dan Perguruan Tinggi dalam rangka penyempurnaan dokumen seleksi siswa unggul Papua. Sehingga setelah dokumen proses seleksi siswa unggul tersebut rampung, selanjutnya akan dibuat Petunjuk Teknis (Juknis) yang nantinya disosialisasikan ke setiap sekolah di seluruh wilayah Papua.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Johana OA Rumbiak, SE, MM saat membuka FGD, Senin (18/3/2018) mengatakan penyempurnaan dokumen proses seleksi siswa unggul Papua yang diprioritaskan pada lima wilayah adat, sangat penting untuk segera dirampungkan. Sebab salah satu sasaran pembangunan di bidang pendidikan adalah peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) khusus OAP, melalui pendidikan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pihaknya berharap dokumen tersebut dapat segera rampung, untuk memaksimalkan proses pembangunan SDM OAP bidang pendidikan, melalui pemberian beasiswa.
FGD tentang Penyempurnaan Dokumen Proses Seleksi Siswa Unggul Papua digelar atas kerjasama Pemerintah Provinsi Papua dan Jakarta Internasional College
Editor: HANS BISAY