ATLET MERAUKE RAIH EMAS LOMPAT JAUH

SERUI- Dua atlet asal Kabupaten Merauke atas nama Vinsensia Amjaram dan Sarah P Rembe keluar sebagai juara pertama dan kedua pada final nomor Lompat Jauh Kejuaraan Daerah (Kejurda) Atletik Kabupaten/Kota Se-Provinsi Papua yang berlangsung di Stadion Marora, Rabu (29/08/2018). Duo atlit Merauke itu mengalahkan lawan-lawannya dengan melakukan lompatan terbaik sejauh 4 meter lebih dan berhasil meraih medali emas dan perak.
Atlit Lompat Jauh Vinsensia Amjaram keluar sebagai jura pertama setelah berhasil melakukan lompatan sejauh 4,86 meter. Dari 6 kali lompatan yang dilakukannya, Vinsesia secara konsisten mempertahankan jarak lompatannya. Sedangkan pesaing terdekatnya yang juga teman satu tim Sarah P Rembe mendapatkan lompatan terbaiknya sejauh 4,57 meter pada lompatan yang kelima.

Untuk juara ketiga diraih atlit lompat jauh asal Kota Jayapura atas nama Remini Rumbewas dengan lompatan terbaiknya sejauh 4,44 meter, posisi keempat ditempati Elisabeth Hamokwaron dari Kabupaten Puncak Jaya dengan jarak lompat 4,23 Neter dan urutan kelima dipegang Yenni Arongger dari Kabupaten Kepulauan Yapen dengan jarak lompatan 4,10 meter. Sedangkan urutan terakhir atau posisi 10 ditempati atlit asal Biak Numfor atas Desi Ebe dengan lompatan sejauh 3,67. Desi hanya melakukan satu kali lompatan akibat cedera yang dialaminya.
Nomor Lompat Jauh Kejurda Atletik kali ini meloloskan 10 atlet dari 7 kabupaten atas nama Ruth Bransik dan Remini Rumbewas dari Kota Jayapura, Ferderika Mallo dan Diliana Ndiwaen Kabupaten Jayapura, Elisabeth Hamokwaron dari Puncak Jaya. Kabupaten Merauke atas nama Vinsesia Amjaram, Sarah P Ambe, Yeni Aronggear Kabupaten Kepulaun Yapen, Stefani Kadiwaru mewakili Kabupaten Waropen dan Desi Ebe dari Kabupaten Biak Numfor.

KONTINGEN BIAK HADIR TANPA BANTUAN PEMDA
Sementara itu, Official Tim Atletik Kabupaten Biak Numfor, Rudi Maryen kepada wartawan mengatakan cedera yang dialami atlit Lompat Jauh Biak Numfor atas Desi Ebe diakibatkan minimnya fasilitas tim. Dia mengatakan atlit-atlit yang dipersiapkan mewakili daerahnya adalah-adalah putra-putri asli Biak. Mereka telah menjalani latihan selama tiga bulan. Ironisnya, hingga dengan keikutsertaan mereka di Kejurda tersebut tanpa bantuan pemerintah maupaun KONI setempat.

Official Tim Atletik Kabupaten Biak Numfor, Rudi Maryen Saat Jumpa Pers

”Kami telah berlatih selama 3 bulan dan sudah melaporkan ke pemerintah Kabupaten Biak Numfor namun tidak ada bantuan maupun perhatian. Makanya kami sangat kecewa. Padahal atlit-atlit kita tampail luar biasa pada Kejurda kali ini, khususnya dinomor-nomor lari,”katanya.
Maryen mengatakan tim Biak Numfor dibiayai menggunakan dana swadaya official dan sumbangan atlit. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan akomodasi, makan dan transportasi selama Kejurda dibantu secara swadaya oleh masyarakat Biak Numfor yang bermukim di Kabupaten Kepulauan Yapen. “Kami secara swadaya ikut Kejurda dan ucap syukur karena kami dibantu orang-orang Biak yang ada di Serui. Kami harapkan Pemerintah Biak Numfor dapat memberikan bantuan seperti yang dilakukan masyarakat disini,”harap Maryen.

Editor: HANS BISAY