JAYAPURA | Rakyat Papua diminta untuk tetap tenang dan mengawasi proses rekapitulasi penghitungan suara yang sedang berlangsung di tingkat distrik, kabupaten/kota dan provinsi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilu yang berwenang manyampaikan hasil penetapan hasil PSU Papua.
Hari ini, KPU Papua dijadwalkan menggelar Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara untuk Kabupaten Supiori.
Ketua KPU Papua, Diana Simbiak menjelaskan rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Pemungutan Suara Ulang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua berlangsung tanggal 9 Agustus 2025- 16 Agustus 2025.
“Rekapitulasi dimulai sore ini (Sabtu sore) tanggal 9 Agustus 2025 sampai dengan tanggal 16 Agustus 2025,”jelas Simbiak, Sabtu petang 9 Agustus 2025, disela-sela pembukaan Rapa Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Pemungutan Suara Ulang Pemilihan Gubernur dan Wakil GUbernur Papua tahun 2024 Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Tingkat Provinsi, Sabtu 09 Agustus 2025 di Kantor KPU, Holtekamp, Muara Tami, Kota Jayapura.
Rapat pleno tersebut akhirnya diskor, mengingat hingga Sabtu malam, proses rekapitulasi secara berjenjang masih berlangsung dari tingkat KPPS, Distrik, Kabupaten Kota hingga Pleno di KPU Provinsi Papua.
Simbiak menegaskan bahwa KPU sebagai lembaga resmi penyelenggara Pemilu, Pilkada (PSU) diberikan kewenangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan menetapkan dan mengumumkan hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua.
Oleh karenanya, masyarakat Papua diminta tetap tenang dan menunggu putusan resmi dari KPU Papua.”Masyarakat tetap tenang dan menunggu pengumuman resmi dari KPU,”tegas Diana.
Belum ada pasangan calon yang resmi ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua terpilih. Masing-masing pasangan calon mengklaim menang pada PSU Papua, 6 Agustus 2025.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Papua, Agus Fatoni, Kamis 7 Agustus 2028, menyerukan dan menghimbau masyarakat Papua menjaga situasi keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing, terutama dalam masa penantian hasil resmi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Mari kita semua jaga keamanan dan ketertiban supaya tetap kondusif dan mengikuti semua proses yang sedang berlangsung di KPU,” ujar Fatoni, dalam keterangannya di Jayapura
Fatoni juga menegaskan bahwa siapapun yang terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua merupakan bagian dari ketentuan Tuhan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk menerima hasil pemilihan dengan lapang dada.
“Siapapun yang terpilih dan akan dilantik itu merupakan ketentuan Tuhan. Semoga kita semua selalu diberikan yang terbaik. Tugas kita adalah berusaha, bekerja, dan berdoa,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan, persatuan, dan toleransi antarwarga demi terciptanya iklim yang damai dan harmonis di Bumi Cenderawasih.
“Kita harus menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan, menjaga toleransi di antara kita, menjaga iklim yang kondusif di Papua yang kita cintai ini, sambil menunggu hasil putusan dari KPU,” tegasnya.
Fatoni menyampaikan rasa syukur atas lancarnya proses pencoblosan Pilkada di Papua. Berdasarkan laporan KPU, Pilkada tahun ini merupakan yang paling kondusif sepanjang sejarah penyelenggaraan pemilu di Papua.
“Kalau melihat kondisinya, keamanan Papua pada hari pencoblosan kemarin sangat baik. Saya mendengar langsung dari KPU, ini termasuk Pilkada paling damai sepanjang sejarah Papua. Kita bersyukur dan harus terus menjaga ini, agar masyarakat bisa beraktivitas, bekerja, dan beribadah dengan baik,” jelasnya.
Terpisah, Senator Filep Wamafma mengajak seluruh rakyat Papua untuk mengawal dengan ketat pross rekapitulasi yang sedang berlangsung secara berjenjang.
Anggota DPD RI asal Tanah Papua itu menegaskan pentingnya pro aktif mengawal rekapitulasi suara masyarakat yang merupakan proses tahapan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Proses ini harus dikawal agar melahirkan sebuah kemurnian dari demokrasi itu sendiri.
Senator asli Papua itu menekankan agar penyelenggara Pemilu bekerja dengan jujur dan menjaga integritasnya.“Smua harus bertanggungjawab terhadap proses ini sehingga menghasilkan proses politik yang berkualitas di Provinsi Papua,”pungkas Filep Wamafma.
Editor | TIM | PAPUA GROUP