Beasiswa Buat Atlet Resmi Diluncurkan

JAKARTA | Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan resmi meluncurkan Program Beasiswa Keolahragaan.

Penandanganan Nota Kesepahaman Beasiswa Keolahragaan berlangsung Rabu siang, 09 Juli 2025 di Media Center Kemenpora, Jakarta dihadiri Direktur Utama LPDP Sudarto, Menpora Dito Ariotedjo dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Pimpinan KONI, NOC, Perwakilan Atlet.

PSU, Ko Pilih Siapa
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Putaran Pertama Cagub BTM Meraih Suara Terbanyak 269.970 Suara

Beasiswa Keolahragaan menyasar para atlet aktif, mantan atlet, serta tenaga keolahragaan untuk menempuh pendidikan pada jenjang magister dan doktor, baik di dalam maupun luar negeri. Tujuannya secara umum adalah untuk meningkatkan kompetensi tenaga keolahragaan dan ekosistem keolahragaan.

Menpora Dito Ariotedjo menyebut peluncuran Beasiswa Keolahragaan merupakan sebuah loncatan sejarah untuk pengembangan olahraga di tanah air. Sebuah langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekosistem olahraga nasional dan memastikan keberlanjutan kesejahteraan para insan olahraga.

“Kami sangat mengapresiasi untuk Kemenkeu khususnya LPDP. Semoga ke depan LPDP dapat dilibatkan lagi untuk program kepemudaan lainnya” sebut Dito dalam sambutannya.
Langkah ini, kata Menpora, menandai komitmen nyata pemerintah dalam menjadikan olahraga bukan hanya sebagai prestasi sesaat, tetapi sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia unggul berkelanjutan.

Peluncuran Beasiswa Keolahragaan berlangsung Rabu siang, 09 Juli 2025 di Media Center Kemenpora, Jakarta dihadiri Direktur Utama LPDP Sudarto, Menpora Dito Ariotedjo dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Pimpinan KONI, NOC, Perwakilan Atlet.

Sudah saatnya atlet olahraga memiliki akses pendidikan tinggi sebagai bagian dari peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang (SDM). Terlebih di era industri olahraga modern, atlet dan para tenaga pendukungnya dituntut untuk memiliki pemahaman sains olahraga hingga entrepreneurship untuk mendongkrak prestasi dan industri kreatif.

Direktur Utama LPDP, Sudarto mengatakan bahwa Beasiswa Keolahragaan merupakan kontribusi LPDP dalam memajukan prestasi olahraga nasional sesuai dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan memberikan kompetensi yang memadai kepada olahragawan, tenaga keolahragaan, dan ekosistem olahraga nasional secara umum.

Dijelaskan, terdapat dua jalur dalam program ini yaitu jalur Peningkatan Prestasi, diperuntukkan bagi mereka yang sedang atau pernah berkiprah dalam dunia olahraga dan ingin meningkatkan kompetensi keilmuannya dan jalur Penghargaan Prestasi yang dikhususkan bagi atlet berprestasi internasional yang telah mengharumkan nama bangsa.

Pada tahap awal, program Beasiswa Keolahragaan yang akan dibuka adalah beasiswa bergelar di jenjang magister dan doktor. Salah satu syarat yang perlu dipenuhi adalah para calon pendaftar perlu mendapat surat rekomendasi dari Kemenpora maupun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

“Kita semua menyadari bahwa kemajuan di bidang olahraga tidak semata-mata diukur dari banyaknya medali, lebih dari itu mencerminkan kualitas sistem yang menopangnya, kualitas pelatih, pengelola, tenaga pendukung dan lembaga pendidikan yang saling terintegrasi” ujar Sudarto.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, ekosistem industri olahraga di Indonesia masih menyisakan ruang lebar untuk dimaksimalkan potensinya.

“Saya yakin seniman hebat, olahragawan hebat, itu IQ-nya tinggi. Lebih hebat dari profesor. Mereka memiliki respon cepat, insting, fisik yang unggul, kerja keras, militansi, serious in purpose,” ujar Pratikno yang turut berperan mendorong lahirnya Beasiswa Keolahragaan.

Disebut bahwa nilai ekonomi olahraga di Indonesia masih sekitar Rp40 triliun atau kurang dari dua persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini bisa ditingkatkan lagi dengan cara meningkatan SDM para pelaku industri olahraga termasuk atlet agar tercipta ekosistem yang ideal untuk mencapai taraf maju.

“Betapa sebetulnya kita butuh expertise di berbagai bidang. Jangan sampai konstruksi stadion menjadi masalah karena kurang arsitek di bidang olahraga. Kemudian manajemen event olahraga, termasuk juga pengembangan industri kreatif,”ujarnya.

Diharapkan program Beasiswa Keolahragaan benar-benar menjadi jalan terang tonggak baru untuk mendongkrak dan mensejahterakan para atlet dan tenaga terkait. Dengan begitu aspek pendidikan tidak lagi menjadi pilihan kedua, tetapi fondasi utama bagi prestasi jangka panjang dan pembangunan industri olahraga nasional.

Untuk informasi lengkap mengenai jadwal pendaftaran, tahapan seleksi, serta persyaratan teknis Beasiswa Keolahragaan akan diumumkan secara terpisah dalam waktu dekat.

Editor | HASAN HUSEN | PAPUA GROUP