Bursa Kerja Papua 2025

JAYAPURA | Pemerintah Provinsi Papua, selama dua hari, 18-19 Juni 2025 menggelar job fair melibatkan 20 perusahaan lintas sektor. Diharapkan dengan bursa kerja ini dapat menekan angka pengangguran di Papua yang masih tinggi.

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Papua, Suzana D Wanggai mengatakan kegiatan bursa kerja ini dapat digelar dua kali dalam setahun, dengan melibatkan lebih banyak perusahaan dan mitra kerja di seluruh wilayah Papua.

PSU, Ko Pilih Siapa
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Putaran Pertama Cagub BTM Meraih Suara Terbanyak 269.970 Suara

“Untuk mengeliminasi angka pengangguran di Papua dan salah satu caranya adalah melalui kegiatan Job Fair ini,” kata Suzana saat membuka Job Fair 2025 di Papua Trade Centr (PTC) Kota Jayapura.
Angka pengangguran di Provinsi Papua berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Februari 2025, jumlahnya mencapai 35,32 ribu orang sedangkan penduduk yang telah bekerja mencapai 475,12 ribu orang.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Provinsi Papua, Anwar Rumbouw, mengajak masyarakat di Papua untuk bisa memanfaatkan kesempatan pada Job Fair 2025 ini mendapatkan kesempatan kerja. Pada bursa kerja kali ini terdapat 650 lowongan kerja dari 20 perusahaan.

Badan Pusat Statistik menyebutkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,92 persen. Sedangkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 70,38 persen.

Data BPS Papua menunjukkan bahwa pada Februari 2025 terjadi pergeseran komposisi penduduk bekerja di Papua berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan.

Kelompok dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) tetap mendominasi meskipun mengalami penurunan dari 35,11% pada Februari 2024 menjadi 30,85% pada Februari 2025.

Di sisi lain, tamatan SD ke bawah (tidak/belum pernah sekolah/belum tamat SD/tamat SD) justru mengalami peningkatan dari 24,84% menjadi 26,33%, mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 1,49 persen poin. Ini menunjukkan bahwa masih banyak penduduk dengan pendidikan dasar yang bekerja.

Sementara itu, penduduk bekerja yang berpendidikan tinggi yaitu tamatan Diploma I/II/III dan Diploma IV, S1, S2, S3 sebesar 24,19 persen mengalami tren yang semakin meningkat dari Februari 2024.

Salah satu perubahan signifikan terjadi pada tamatan Universitas (Diploma IV, S1, S2, S3) yang meningkat tajam dari 13,75% menjadi 19,08%, mencerminkan peningkatan kontribusi tenaga kerja berpendidikan tinggi di Papua.

Kini, penduduk bekerja yang berpendidikan Diploma IV, S1, S2, S3 lebih besar persentasenya dibandingkan penduduk bekerja yang berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), penduduk bekerja tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengalami penurunan tajam dari 15,77% menjadi 11,36%.

Sementara itu, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Diploma I/II/III mengalami penurunan ringan. SMK turun dari 7,75% ke 7,26%, dan Diploma I/II/III dari 2,78% ke 5,11%, yang justru menunjukkan peningkatan meski masih di level terendah.

Editor | TIM | PAPUA GROUP
Dilarang mengutip, mengcopy atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi berita, foto dan karya jurnalistik lainnya tanpa izin tertulis dari redaksi PAPUA TIMES